Pelayanan di Bandara Madinah Nyaman

PANITIA Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia menyewa satu paviliun di Bandara Prince Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, untuk ruang tunggu jemaah. Seluruh proses imigrasi haji juga diaksanakan di paviliun tersebut sehingga memudahkan jemaah.

Dengan fasilitas itu, jemaah yang baru tiba di bandara, setelah melewati gate haji, langsung menuju paviliun. Di tempat itulah otoritas bandara memberikan kemudahan melalui pelayanan terpadu.

Pelayanan itu diberikan setelah Kepala Daerah Kerja PPIH Madinah Arsyad Hidayat bertemu dengan Manajer Operasional dan Fasilitas Bandara Prince Muhammad bin Abdulaziz, Khaldon Cherif, kemarin. Khaldon menawarkan untuk memberikan fasilitas terintegrasi sehingga memudahkan pelayanan.

"Untuk memudahkan (proses imigrasi), kami bantu dengan melayani jemaah haji Indonesia di paviliun Indonesia," kata Khaldon.

Tawaran tersebut langsung disambut Arsyad. "Ini melegakan. Pelayanan haji Indonesia lebih terfokus di paviliun. Para jemaah akan lebih terhormat dan nyaman," ujar Arsyad, seperti dilaporkan wartawan Media Indonesa Siswantini Suryandari dari Madinah, kemarin (Kamis, 27/7).

PPIH baru tahun ini menyewa paviliun di bandara. Dari enam paviliun yang tersedia, jemaah haji Indonesia menempati paviliun 3.

Sementara itu, pemberangkatan jamaah haji Indonesia dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama berangkat mulai hari ini hingga 12 Agustus menuju Madinah. Pada hari ini terdapat 11 kloter yang berangkat di embarkasi Jakarta, Medan, Padang, Solo, Makassar, dan Surabaya.

Jemaah haji tertua asal Indonesia yang akan berangkat tahun ini berusia 104 tahun, bernama Baiq Mariah bin L Abd Gani, asal NTB. Jemaah termuda, Rihaditul Ais Kaziah, asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berumur 16 tahun 8 bulan. (Tim MI/H-2)