Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

PTS Bukan sekadar Ban Serep

Ghani Nurcahyadi
14/6/2017 12:07
PTS Bukan sekadar Ban Serep
(Thinkstock)

BANYAKNYA perguruan tinggi swasta (PTS) berkualitas mumpuni dari segi akademik maupun nonakademik dewasa ini membuat gap antara PTS dan perguruan tinggi negeri (PTN) menipis. PTS pun menjadi incaran banyak calon mahasiswa untuk menempuh perkuliahan di samping tetap berjuang melalui seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN).

Rektor Universitas Tarumanegara Agustinus Purna Irawan mengatakan, selain faktor kualitas, kepercayaan publik terhadap PTS membuat sejumlah PTS menjadi pilihan prioritas. Mereka bukan lagi sekadar alternatif bagi calon mahasiswa yang tidak lulus dalam SBMPTN. Pengalaman panjang PTS dalam sistem pendidikan Indonesia membuatnya kini mendapat kepercayaan dari masyarakat.

“Pemerintah juga tidak lagi melakukan dikotomi terhadap PTN dan PTS. Semuanya didasarkan pada kualitas dan kepercayaan publik. Saat ini tidak semua PTN mempunyai kualitas baik. Sebaliknya, tidak semua PTS kualitasnya jelek. Semuanya bergantung pada PTN dan PTS masing-masing,” kata Agustinus kepada Media Indonesia, kemarin (Selasa, 13/6).

Untar yang berdiri sejak 1959, menurut Agustinus, layak menjadi pilihan karena punya pengalaman bertahan dari berbagai macam kondisi kritis yang dihadapi Indonesia.

Dengan alumnus yang mencapai 70 ribu orang, Untar pun telah menunjukkan kontribusi terhadap Indonesia melalui alumnus yang menjadi sejumlah eksekutif di sejumlah perusahaan multinasional di Indonesia

“Sisi lain keunggulan kami ialah nilai yang dikembangkan, yaitu budi luhur yang diintegrasikan dengan integritas, profesionalitas, dan entrepreneur (IPE). Saya rasa nilai-nilai itu kini relevan di tengah masyarakat yang kita tahu masih banyak karakter yang tidak sesuai dengan budi luhur,” kata pria akrab dengan sebutan API itu.

Sebagai perguruan tinggi yang berbasis entrepreneurship (kewirausahaan), Untar, menurut Agustinus, sangat cocok bagi calon mahasiswa yang ingin menjadi pebisnis. Sebagian besar profil alumnus Untar saat ini, Agustinus menambahkan, berprofesi sebagai wirausaha. Sejumlah anggota Yayasan dan Universitas pun berlatar belakang wirausaha.

Nuansa entrepreneurship di lingkungan Untar pun semakin kental dengan adanya mata kuliah kewirausahaan di setiap program studi. Pada semester 5-6 pun ada mata kuliah praktik kewirausahaan yang disesuaikan dengan program studi masing-masing. Untar juga memiliki lembaga keilmuan wirausaha yang bernama Pusat Kewirausahaan.

Dalam kesempatan terpisah, Rektor Universitas Pancasila (UP) Wahono Sumaryono mengatakan universitasnya kini menjadi salah satu incaran para calon mahasiswa karena memiliki banyak program studi yang menghasilkan jebolan sukses. “Kami punya S-1 hukum, farmasi, ekonomi, dan teknik. Empat subjek itu unggulan di UP,” kata Wahono.

Para mahasiswa, selain dipersiapkan dengan kurikulum terkini, juga mendapat kesempatan untuk magang dengan memanfaatkan jaringan alumnus. “Mayoritas lulusan UP adalah pekerja di sektor swasta dan wiraswasta, sisanya di pemerintahan,” kata Wahono.

Kompetitif
Perihal biaya kuliah, Wahono berpendapat para mahasiswa tidak akan terlalu diberatkan karena biaya di universitas yang tahun ini genap 51 tahun itu kompetitif dengan PTS lain. UP pun menyediakan bantuan finansial bagi mahasiswa berprestasi yang tidak mampu.

Hal serupa dikemukakan Agustinus. Biaya perkuliahan di Universitas Tarumanegara dinilainya kompetitif, pun dari 29 program studi yang terentang dari strata 1 hingga strata 3 tersedia beasiswa bagi para mahasiswa.

Beasiswa dapat diberikan sejak pertama mahasiswa menjalani perkuliahan melalui hasil tes ujian masuk dan ujian prestasi. Calon mahasiswa yang mendapat nilai di atas standar bisa menikmati diskon uang pangkal hingga 100%.

“Misalnya saja untuk Fakultas Kedokteran. Biaya masuknya Rp350 juta. Tapi jika ujian masuknya bagus, dia bisa dapat diskon hingga 40%. Ada juga beasiswa yang diberikan selama perkuliahan, baik untuk kalangan mahasiswa tak mampu, beasiswa akademik, maupun beasiswa nonakademik,” ucapnya. (Beo/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya