Kemenag Pastikan Umrah Lancar

KRISIS politik di negara-negara Timur Tengah berdampak ke Tanah Air. Maskapai penerbangan Qatar Airways dilarang masuk Arab Saudi sehingga mengakibatkan jemaah umrah ataupun haji yang menggunakan maskapai tersebut resah, termasuk jemaah asal Indonesia. Dalam mengantisipasi hal ini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) melakukan koordinasi.

“Kemenag sedang dan terus melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi atau lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah, termasuk perwakilan Qatar di Indonesia,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Mastuki saat di hubungi Media Indonesia, di Jakarta, kemarin petang.

Mastuki juga mengungkapkan otoritas Qatar Airways telah mengalihkan jemaah umrah sebanyak 259 orang ke penerbangan Garuda Indonesia dan Tur­kish Airlines yang akan diberangkatkan pada 6-7 Juni. “Saat ini masih ada 100 jemaah yang berada di Saudi dalam negosiasi untuk dialihkan ke maskapai lain. Sementara itu, 100 jemaah lain sesuai dengan jadwal akan diberangkatkan.”

Selain Kemenag, Direktorat Jenderal Perhubung­an Udara Kementerian Perhubungan akan memastikan para jamaah umrah dari Indonesia yang menggunakan transportasi udara dari negara Qatar akan tetap beribadah dengan lancar.

“Kita tidak bisa mencampuri urusan politik negara lain. Yang bisa kita lakukan ialah membuat kebijakan untuk tetap memudahkan para jemaah umrah dari Indonesia,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam keterangannya, kemarin.

Kebijakan yang diambil, lanjut Agus, ialah memin­dahkan para jemaah tersebut yang sebelumnya merupakan penumpang Qatar Airways ke maskapai lain yang mempunyai rute ke Arab Saudi, khususnya Riyadh dan Madinah.

Sementara itu, Sekjen Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus Anton Subekti mengemukakan penutupan akses penerbangan Qatar Airways berlaku efektif sejak Minggu (4/6). (Bay/Adi/H-5)