Pemuda Islam Pelopor Persatuan

KEBINEKAAN di Indonesia ialah keniscayaan. Agar keharmonisan di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dapat terjaga, peran pemuda yang tidak hanya mau berjuang demi kalangan umatnya, tetapi siap menjadi pelopor persatuan demi keutuhan bangsa, sangat dibutuhkan.

Menurut Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid, setiap pemuda pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Melalui kegiatan remaja masjid, misalnya, pemuda islam dapat menularkan hal-hal positif kepada masyarakat luas tanpa memandang status sosial atau agama yang dianut seseorang.

"Tema Inspiring young muslim in action ini jangan cuma teori, tetapi harus langsung dipraktikkan. Buktikan umat Islam ialah umat yang bersih hati maupun lahirnya," kata Yenny di sela acara pembukaan Young Islamic Festival (YI Fest) 2017, di Masjid Istiqlal, Jakarta, kemarin.

Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sebagian umat kerap hanya melihat sesuatu dari bingkai yang sama. Bahkan, tidak jarang mereka hanya peduli pada permasalahan golongan tertentu sehingga mengabaikan persoalan yang sesungguhnya terjadi di lingkungan sekitar.

Di kesempatan sama, Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Rusli Effendy mengungkapkan, pihaknya mendorong agar masjid terbesar ketiga di dunia itu dipakai remaja muslim untuk mengamalkan nilai-nilai keislaman.

Selama dua hari penyelenggaran YI Fest 2017, upaya mempersatukan pemuda-pemudi Islam melalui berbagai kegiatan positif ditekan-kan, di antaranya lewat talk show, pelatihan jurnalistik bersama Cak Iwan Suwandi, kegiatan sosial, bedah buku, serta community booth, seperti yang diikuti komunitas Masjid Nursiah Daud Paloh. Mut/I-4