Sinopsis Film Kingdom of Heaven: Kisah Perang Salib di Abad ke-12

KINGDOM of Heaven adalah film epik sejarah garapan Ridley Scott, yang berlatar pada masa Perang Salib di abad ke-12.

Film keluaran tahun 2005 ini dibintangi oleh Orlando Bloom, Eva Green, Liam Neeson, dan Edward Norton.

Berikut Sinopsis Film Kingdom of Heaven

Balian (Orlando Bloom), seorang pandai besi di Prancis, kehilangan istri dan anaknya, membuatnya kehilangan arah dalam hidup.

Baca juga : Sinopsis Film The Message: Perjuangan Nabi Muhammad SAW Menyebarkan Ajaran Islam

Suatu hari, seorang ksatria bernama Godfrey dari Ibelin (Liam Neeson) datang dan mengaku sebagai ayah kandungnya.

Godfrey mengajak Balian pergi ke Tanah Suci (Yerusalem), yang saat itu dikuasai oleh kerajaan Kristen di bawah Raja Baldwin IV (Edward Norton).

Setelah perjalanan panjang dan kematian Godfrey, Balian mewarisi gelar Lord of Ibelin. Dia tiba di Yerusalem yang tengah berada dalam ketegangan antara umat Kristen, Muslim, dan Yahudi.

Baca juga : Sinopsis Film Among the Believers: Pertarungan Ideologi di Pakistan

Raja Baldwin IV, yang bijaksana tetapi menderita kusta, berusaha menjaga perdamaian dengan Salahuddin Al-Ayyubi (Ghassan Massoud), pemimpin Muslim yang kuat.

Namun, situasi berubah saat ksatria fanatik seperti Guy de Lusignan (Marton Csokas) dan Reynald de Châtillon (Brendan Gleeson) memprovokasi perang dengan menyerang pasukan Muslim.

Setelah kematian Baldwin IV dan naiknya Guy sebagai raja, perang pun pecah. Salahuddin mengepung Yerusalem, dan Balian harus memimpin pertahanan kota dengan pasukan yang terbatas.

Baca juga : Sinopsis Film Journey to Mecca: Perjalanan Ibnu Battuta ke Mekkah

Akhirnya, setelah pertempuran sengit, Balian bernegosiasi dengan Salahuddin untuk menyerahkan Yerusalem dengan syarat penduduknya diizinkan pergi dengan selamat.

Setelah itu, Balian kembali ke Prancis, memilih untuk hidup sederhana, sementara Perang Salib terus berlanjut.

Film ini menggabungkan fakta sejarah dengan unsur fiksi, serta menggambarkan sisi kemanusiaan dalam Perang Salib.

Versi Director’s Cut dari film ini mendapat banyak pujian karena lebih dalam dan lebih akurat dalam penyampaian ceritanya. (Z-4)