ABDULLAH AZWAR ANAS Biasa dalam Keterbatasan

TERBIASA bergerak di sudut sempit membuat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mampu berbuat banyak di wilayah itu. Ia menyebut 'sudut sempit' mengenang kondisinya saat masih berstatus mahasiswa di Universitas Indonesia dengan uang saku tipis maupun ketika mulai memimpin Banyuwangi.

Ketika kembali ke kampung halaman dan terpilih sebagai bupati pada 2010, ujarnya, ia seperti saat masih mahasiswa, kembali menjalani aktivitas bergerak di sudut sempit.

Selain dana pembangunan yang sangat terbatas, kata Azwar, Banyuwangi di masa itu juga dikenal sebagai daerah santet, klenik, dan banyak praktik perdukunan. Dengan modal APBD per tahun rata-rata Rp2 triliun, satu per satu persoalan di kabupaten itu bisa dibenahi.

Hasilya, setelah lima tahun memimpin, Azwar kembali dipercaya untuk menduduki jabatan periode kedua. Kerja keras di sudut sempit mampu menggerakkan Banyuwangi dan daerah ini menjadi kabupaten pertama yang menerapkan mal pelayanan publik dengan menyediakan layanan 178 layanan dan perizinan di satu atap.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Triwinarno