PGN Raup Laba Rp4,04 T

DI tengah penurunan harga minyak dan fluktuasi nilai tukar rupiah, PT Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk (PGN) meraih laba bersih Rp 4,04 triliun pada 2016.

"Kami melakukan berbagai upaya sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup, di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, sepanjang 2016, PGN membukukan pendapatan bersih US$2,935 miliar dengan laba operasi US$444 juta dan EBITDA US$807 juta.

"Sementara itu, laba bersih diperoleh US$304 juta atau Rp4,04 triliun dengan kurs rata-rata 2016 sebesar Rp13.308 per dolar AS," tambah dia.

Lebih jauh dikatakan, selama Januari-Desember 2016, PGN menyalurkan gas bumi 1.599 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau naik bila dibandingkan dengan periode yang sama 2015 sebesar 1.591 mmscfd.

Rinciannya, volume gas distribusi 803 mmscfd atau naik jika dibandingkan dengan 2015 sebesar 802 mmscfd dan volume transmisi atau pengangkutan gas bumi 796 mmscfd atau naik jika dibandingkan dengan 2015 sebesar 789 mmscfd.

Selain itu, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas untuk memperluas pemanfaatannya bagi masyarakat.

Pada 2016, menurut Heri, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang 252 km dan saat ini mencapai 7.278 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional.

Dari infrastruktur tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 165.392 pelanggan rumah tangga, 1.929 pelanggan sektor UMKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.652 industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik.

PGN saat ini sedang mengerjakan proyek pipa distribusi gas Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km dan beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya seperti di Jawa Barat sepanjang 43 km dan Surabaya 23 km. (Tes/E-4)