Cile Jadi Pintu Masuk

KEMENTERIAN Perdagangan menyatakan pasar ekspor Indonesia ke kawasan Amerika Latin masih minim. Belum ada negara-negara di kawasan tersebut yang memiliki perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) dengan Indonesia.

Pemerintah pun menyasar Cile sebagai pintu masuk barang-barang ekspor ke kawasan Amerika Latin. Negara bekas jajahan Spanyol itu menurut rencana bakal menjadi negara Amerika Latin pertama yang membuat FTA dengan Indonesia.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo seusai membuka putaran kedua perundingan barang dalam perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) di Jakarta, Senin (13/3).

Produk Indonesia yang belum masuk dalam jumlah besar ke kawasan tersebut antara lain produk minyak kelapa sawit (CPO), produk karet, dan furnitur. “Padahal, barang-barang itu kita sudah ekspor banyak ke Amerika Serikat dan Eropa,” tukasnya.

Selain itu, Cile dipandang berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia lantaran kondisi geopolitik dan geo-ekonominya. Iman menyebut Cile memiliki lebih dari 30 FTA dengan berbagai negara di dunia sehingga bisa memudahkan Indonesia dalam memasarkan produk dengan harga lebih murah ke negara yang bekerja sama dengan Cile.

Perundingan CEPA antara Indonesia dan Cile sudah dimulai sejak Mei 2014. Namun, karena ada proses pemilu dan pergantian pemerintah pada tahun itu, perundingan terhenti sementara. (Jes/B-1)