Laba CIMB Niaga Naik 386% Tembus Rp2 Triliun

Setelah menurun drastis pa­da 2015, kondisi laba PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun anggaran 2016 berbalik dengan menembus kembali level Rp2 triliun. Pada akhir 2016, emiten berkode BNGA itu mencetak laba bersih konsolidasi (audited) Rp2,08 triliun, atau melonjak 386,4% (year on year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung penda­patan bunga bersih dan pendapatan nonbunga. Di samping itu, terjadi penurunan biaya pencadangan 7,2%.

Dalam siaran persnya, ke­ma­rin, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, cost to income ra­tio membaik berada di bawah level 49%, didukung pengetatan biaya operasional dan peningkatan produktivitas.

“Kami telah menyeimbangkan neraca keuangan dan mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan permodalan. Kualitas aset diprediksi akan membaik sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia.”

Di sisi kredit, anak usaha CIMB Group asal Malaysia itu hanya mengalami pertum­buhan 1,6%, Rp180,16 triliun per 31 Desember 2016. Dari jumlah itu, porsi kredit korporasi mencapai 34%, kredit konsumer 29%, dan kredit UMKM 19%.

Sementara itu, total dana pihak ke­tiga (DPK) tercatat Rp180,57 triliun, meningkat 1,1%. Capai­an itu didorong pertumbuhan dana murah sehingga porsinya menjadi 50,84%. Dengan komposisi itu, rasio penyaluran kredit jika dibandingkan dengan dana pihak (loan to deposit ratio/LDR) CIMB Niaga tercatat 98,38% per akhir Desember 2016. “Ke depan, kami akan fokus meningkatkan CASA sekaligus mengelola struktur biaya dan meningkatkan produktivitas. Penekanan pada bisnis Consumer dan SME menjadi kunci utama dalam strategi pertumbuhan kami,’ ujar Tigor.

Ia menambahkan, pihaknya akan memperkuat jaringan digital dan memperluas basis nasabah pada 2017. Hal itu disebabkan CIMB Niaga bercita-cita menjadi bank digital terdepan di Tanah Air. (RO/E-1)