Pertamina International Shipping telah Miliki 100 Tanker

DI balik energi yang menggerakkan aktivitas sehari-hari jutaan masyarakat Indonesia, PT Pertamina International Shipping (PIS) berperan sebagai urat nadi yang tak terlihat namun sangat vital.

Mengelola 700 armada kapal, 300 di antaranya adalah kapal tanker, ditambah terminal penyimpanan, dan distribusi energi berbasis laut, PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina kini telah menginjak usia 8 tahun. Memastikan aliran energi terus berjalan tanpa hambatan, menghubungkan pulau-pulau di nusantara, menjadikan lautan Indonesia sebagai jalur energi yang menggerakkan perekonomian bangsa.

Baca juga : Pertamina International Shipping Tambah 3 Tanker Baru

"Pertamina International Shipping (PIS) terus membuktikan perannya sebagai motor utama angkutan energi nasional melalui berbagai pencapaian monumental. Salah satunya adalah capaian di mana Pertamina Group kini berhasil memiliki lebih dari 100 armada tanker," ujar CEO PIS, Yoki Firnandi, dalam keterangannya, Rabu (25/12).

Tidak hanya menjadi tulang punggung angkutan laut dalam negeri, PIS juga terus kembangkan layar untuk harumkan nama Indonesia di lautan dunia. "Kesuksesan PIS tak lepas berkat kerja keras seluruh perwira, kru dan dukungan serta sinergi Pertamina Group," tambah Yoki.

Di usianya yang ke-8 tahun, PIS telah berhasil mencapai beberapa keberhasilan, di antaranya adalah peran PIS untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan mengangkut miliaran liter energi ke seluruh pelosok negeri. "Sebagai urat nadi virtual energi nasional, PIS mengangkut lebih dari 161 miliar liter energi berupa BBM dan LPG dalam setahun dengan total 20.000 kali pengangkutan dari timur hingga barat Indonesia," bebernya.

Baca juga : PIS Dorong Kegiatan Ekonomi yang Ramah Lingkungan di Pesisir Bali

PIS, tambahnya, juga menjadi bagian rantai distribusi energi nasional melalui 6 terminal di bawah PT Pertamina Energy Terminal (PET), yang kini menampung 922.000 kiloliter BBM dan 284.500 metrik ton LPG. Melalui LPG Terminal Tanjung Sekong, PIS berhasil melayani 40% pasokan LPG nasional.

Selain itu, untuk meningkatkan keandalan dalam angkutan energi nasional dan ekspansi bisnis, PIS menambah 11 armada tanker selama 2024. Meliputi tanker-tanker pengangkut gas raksasa, termasuk 4 kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni Pertamina Gas Tulip, Pertamina Gas Bergenia, Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

Selanjutnya, pada laporan kinerja semester I 2024, PIS membukukan laba sebesar US$280,9 juta, naik 103% dibanding periode serupa di tahun lalu yang berada di angka US$138,5 juta. Perolehan laba hingga Juni ini sekaligus melewati RKAP 2024, yang ditargetkan mencapai US$ 267,1 juta hingga akhir tahun ini.

Baca juga : Konsisten Perkuat Ketahanan Energi Nasional

"Tentunya kami optimistis akan mencetak kinerja positif di akhir tahun 2024, berkat pertumbuhan bisnis yang luar biasa. Harapannya, semangat ini akan berlanjut di tahun depan untuk hasil yang lebih luar biasa," kata Yoki.

Berikutnya, diversifikasi jenis kargo menjadi salah satu cara PIS dalam menatap lanskap bisnis di masa depan. Membaca peluang tersebut, PIS tengah meningkatkan presentasi kargo hijau dalam keseluruhan operasi bisnisnya.

"Strategi PIS untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau adalah melalui pasar bahan bakar hijau, yakni LNG, LPG, amonia, hingga kargo petrokimia seperti bitumen, metanol, serta soda kaustik. Perusahaan juga dalam proses mengkaji potensi pengangkutan komoditas dry bulk untuk memperluas diversifikasinya," ungjap dia.

Baca juga : PIS Siapkan 2 Kapal untuk Perkuat Distribusi BBM saat Libur Nataru

Perluas porsi pasar
Ia melanjutkan, di tahun ini, PIS berhasil memperluas porsi pasar non-captive hingga mencapai 19,2%. Capaian tersebut tak lepas dari strategi perusahaan dalam diversifikasi rute, khususnya di negara-negara Afrika dan Eropa.

Dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060, PIS menargetkan penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dari operasional perusahaan hingga 32% pada 2034. Pada 2024 PIS telah berhasil mereduksi 41,4 kiloton CO2e, melewati target tahun ini perusahaan menargetkan 29 ktCO2.

PIS, sambungnya, saat ini sedang mempersiapkan Terminal Tanjung Sekong yang berlokasi di Cilegon, Banten, sebagai wujud visi PIS dalam menjaga suplai energi nasional.

"Terminal ini mampu menyediakan sekitar 40% kebutuhan LPG di bawah pengelolaan PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PIS," terang Yoki.

Di sisi lain, melalui payung program BerSEAnergi untuk Laut, PIS merealisasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan dalam melindungi laut dan membantu membangun kehidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat dan komunitas pesisir.
 
Program ini mencakup kegiatan mulai dari pendidikan literasi bagi anak usia sekolah yang bertajuk LiteraSEA, pemberdayaan dan peningkatan kesehatan masyarakat pesisir, coastal clean up, hingga konservasi biota dan ekosistem laut seperti mangrove, terumbu karang, dan hiu paus. (N-2)