Kerangka Acuan Kereta Cepat Disiapkan

PEMERINTAH berniat menyiapkan kerangka acuan untuk proyek kereta berkecepatan menengah rute Jakarta-Ban-dung. Jika proyek itu dianggap perlu direalisasikan, skema kemitraan pemerintah-swasta akan dipakai.

"Dibentuk tim untuk menyusun kerangka acuan bagi kereta dengan aspek seperti apa yang dibangun. Tidak hanya terkait pelayanan, tapi juga standar pemeliharaan, persimpangan dengan bus termasuk properti," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, akhir pekan lalu.

Darmin menambahkan kerangka acuan tersebut diperlukan untuk menimbang kelayakan proyek kereta berkecepatan menengah serta pengembangan kawasan di sekitar wilayah rel kereta tersebut antara Jakarta dan Bandung.

Kerangka acuan juga dibutuhkan sebagai panduan untuk proyek kereta berkecepatan 200-250 km per jam itu setelah pekan lalu pemerintah menolak proposal pembangunan kereta cepat dari Jepang dan Tiongkok.

Kereta berkecepatan medium atau cepat, menurut Darmin, harus dibangun beriringan dengan pembangunan wilayah, yakni seperti kota satelit Jakarta untuk ditinggali penduduk yang beraktivitas di Jakarta.

Dengan jarak tempuh kurang dari sejam untuk sampai Jakarta, kota satelit itu akan ideal untuk dihubungkan dengan kereta cepat.

Adapun penduduknya juga harus memiliki kekuatan finansial untuk mengakses kereta cepat sehingga kereta itu bisa mandiri memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Pengamat transportasi Darmaningtyas berpendapat pemerintah hanya perlu meningkatkan kapasitas jalur kereta api Jakarta-Bandung bila sebatas ingis mempercepat waktu perjalanan di jalur tersebut.

"Buat saja double track dan di rel yang di atas tebing bisa dikasih tanggul, jadi bisa cepat," kata Darmaningtyas. (Fat/Jes/Ant/E-2)