Swalayan Bangunan Bernilai Rp400 Miliar Mulai Beroperasi

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meresmikan swalayan bahan bangunan dan peralatan rumah tangga, Okabe Gallery di Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten pada Jumat (19/5). Nilai investasi swalayan ini mencapai Rp400 miliar.

Okabe Gallery yang dimiliki PT Okabe Hardware Indonesia (OHI) merupakan anak usaha Okabe.Co.Ltd, perusahaan di bidang penjualan bahan bangunan asal Jepang.

Mendag mengatakan, masuknya investasi dari asing ini menunjukkan kepercayaan besar negara lain kepada Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

"Ini menunjukkan kepercayaan negara-negara sahabat untuk investasi disini, serta melihat keadaan kita mumpuni, stabilitas politik, ekonomi kita, jumlah penduduk yang besar tentu memiliki daya tarik dan yang paling penting itu adalah kepercayaan," ujar Mendag dalam pembukaan Okabe Gallery Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat (19/5).

Mendag menjelaskan, Okabe Gallery ini juga seperti mall atau supermarketnya bahan bangunan. Menurutnya, perusahaan ini dapat memudahkan masyarakat yang ingin membeli bahan bangunan ataupun keperluan rumah tangga lainnya.

"Okabe ini tentunya akan memudahkan masyarakat yang mau mencari sesuatu. Jadi tidak repot kalau kita mau bikin kantor, tempat tinggal, tinggal pilih, ini memudahkan. Jadi ini mal atau supermarketnya bahan bangunan" tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Director PT Okabe Hardware Indonesia Budi Kho mengatakan, investasi Okabe hampir Rp400 miliar itu digunakan untuk pembangunan Okabe Gallery, investasi dan renovasi gedung tersebut.

"Nilai investasinya hampir Rp400 miliar. Ini gedung milik Okabe kita beli Rp200 miliar sisanya investasi lainnya dan renovasi," jelasnya.

Budi juga mengklaim bahwa tenaga kerja di Okabe sendiri 99% dari Indonesia. Begitu juga brand yang masuk ke Okabe Gallery. "Kita lebih ke hypermarket bahan bangunan ya karena di sini semua kita ada. Di belakang juga ada pasir dan lainnya," ucapnya.

Okabe Gallery merupakan toko bahan bangunan berkonsep pertama di Indonesia yang memajang produk-produk bahan bangunan. Dengan begitu para kustomer dapat berbelanja sambil membayangkan apa yang akan kustomer lakukan setelah melakukan pembelian suatu produk tersebut. (E-3)