Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis proses ratifikasi Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) bisa segera diselesaikan. Optimisme itu ia sampaikan setelah bertemu Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Touq Al Marri di New Delhi, India, Selasa (14/3) waktu setempat.
"Saya optimis proses ratifikasi dapat selesai segera sehingga dapat secepatnya diimplementasikan oleh kedua negara," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis, Rabu (15/3).
Ia mengatakan Indonesia sudah memasuki tahap akhir penyelesaian penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai instrumen hukum pengesahan IUAE-CEPA. Sebelumnya, UEA telah menyelesaikan ratifikasi melalui Keputusan Federal Nomor (178) Tahun 2022 tertanggal 5 Desember 2022.
Baca juga: Kemendag Inisiasi Kerja Sama Dengan Perusahaan Kesehatan India
Hal ini telah disampaikan kepada Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi pada Pemberitahuan Pertama UEA melalui Nota Diplomatik 26 Desember 2022.
Pada 2022, total perdagangan Indonesia-UEA mencapai US$5,1 miliar atau meningkat 25,35% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Zulhas Dorong Wanita Wirausaha Terus Berinovasi
Dari total tersebut angka ekspor Indonesia tercatat sebesar US$2,3 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari UEA sebesar US$2,8 miliar.
Produk andalan ekspor Indonesia ke UEA antara lain perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, kain tenun, serta peralatan untuk televisi. Sedangkan impor utama Indonesia dari UEA adalah gas bumi, minyak bumi, emas, aluminium tidak ditempa, serta sulfur. (Ant/Z-11)
