Dukung Bisnis Milenial, Airlangga: Disediakan KUR hingga Kartu Prakerja

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Forum Youth 20 (Y20) pada Jumat (22/7), menegaskan bahwa pemerintah berupaya memfasilitasi peluang usaha generasi muda. 

Mulai dari mengalokasikan Rp373,17 triliun untuk bantuan pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga menyiapkan Program Kartu Prakerja yang menyediakan akses dan pembiayaan bagi generasi muda dalam meningkatkan skill usaha.

Baca juga: SIG Gelar Pasar Murah Di Rembang, 5.000 Paket Sembako Terjual Habis

"Saya ingin menggarisbawahi generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan pekerjaan mandiri," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Sabtu (23/7).

Pada 2022, pemerintah mengupayakan perluasan akses pembiayaan yang mudah dan murah melalui plafon KUR. 

Hingga kini, penyaluran KUR untuk Triwulan I 2022 mencapai Rp93,34 triliun dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2,08%. Ini diproyeksikan meningkat dengan adanya penyaluran KUR di Juni 2022 sebesar Rp179,67 triliun.

Terkait program Kartu Prakerja, Airlangga menjelaskan telah menjangkau hingga 12,8 juta penerima yang didominasi oleh generasi muda.

Selain dukungan generasi muda, pemerintah turut menyediakan fasilitas bagi pelaku industri melalui pemberian insentif super tax Deduction hingga 200%. 

Dengan pemberian insentif tersebut, pelaku industri memperoleh penghematan pajak (tax saving) yang berasal dari pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% atas pengeluaran untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan atau pembelajaran.

Menko Perekonomian melanjutkan, pemerintah turut menyediakan fasilitas balai latihan kerja yang didirikan di seluruh wilayah Indonesia guna memberikan pelatihan kejuruan kepada calon tenaga kerja sesuai kebutuhan industri.

"Pemerintah juga menyediakan program pelatihan stimulan yang dilaksanakan dengan menggandeng perusahaan teknologi dan perguruan tinggi," terangnya. 

Airlangga menekankan bahwa generasi muda memiliki potensi yang tinggi untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan dan inklusif. (OL-6)