BUMN Bakal Kembali Diguyur Modal Rp50 Triliun

KEMENTERIAN BUMN mengusulkan beberapa perusahaan pelat merah untuk mendapatkan tambahan PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk RAPBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tahun 2023 sekitar Rp50 triliun lebih.

"PMN perlu ditambah untuk meningkatkan kapasitas maupun mengklaim cover pressure yang tinggi karena covid-19 dan peningkatan klaim asuransi kredit," ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6).

Lebih lanjut, beberapa perusahaan BUMN tersebut di antaranya Hutama Karya dengan usulan tambahan PMN sebesar Rp30,56 triliun untuk digunakan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

Usulan PMN ini dikatakannya turun jika dibandingkan permohonan sebelumnya sebesar Rp36,78 triliun dikarenakan optimasi pendanaan dari kerja sama Asset Recycle jalan tol dengan INA (Indonesia Investment Authority).

Perusahaan BUMN berikutnya ialah InJourney dengan usulan sebesar Rp9,50 triliun untuk penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta pembebasan lahan dan penyelesaian proyek kawasan KEK Mandalika.

Sementara itu, IFG juga diusulkan menerima tambahan PMN sebesar Rp6 triliun untuk pelaksanaan penugasan penjaminan KUR yang dijalankan oleh PT Jamkrindo dan Askrindo.

Selanjutnya ialah IndonesiaRe sebesar Rp3 triliun untuk perbaikan tingkat kesehatan untuk mendapatkan rating internasional guna penguatan kapasitas bisnis perusahaan.

Damri juga diusulkan mendapat tambahan PMN sebesar Rp870 miliar dalam rangka penyediaan armada untuk penugasan perintis, KSPN, armada bus listrik untuk perkotaan melalui buy the service dan untuk meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan.

Terakhir ialah Airnav sebesar Rp790 miliar dalam rangka mencapai seamless Air Traffic Management (ATM) di kawasan regional serta mendukung program strategis pemerintah melalui modernisasi ATM sistem. (E-3)