Bank Syariah Mandiri Suntik FIF Rp500 Miliar

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) memberikan pembiayaan fasilitas modal kerja kepada PT Federal International Finance (FIF) senilai Rp500 miliar. Pembiayaan tersebut akan dipergunakan untuk pembiayaan syariah kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas.

Menurut Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi, pihaknya baru menandatangani perjanjian pembiayaan secara besaran Rp500 miliar dalam jangka waktu 3 tahun dengan masa penarikan 1 tahun. Dengan begitu, total jangka waktunya menjadi 4 tahun. "Akadnya sendiri ialah akad mudarabah. Diharapkan, fasilitas ini bisa membiayai sekitar 50 ribu end user," tutur Kusman di Jakarta, kemarin.

Dengan melihat perkembangan ekonomi saat ini, BSM cukup selektif dalam memberikan kredit di sektor pembiayaan (multifinance). Saat ini portofolio BSM untuk multifinance masih berada di bawah Rp1 triliun dari total portofolio BSM sebesar Rp51,74 triliun.

"Jadi ini masih relatif kecil, tetapi kami tumbuh secara selektif. Kita harus menjaga kualitas aset dan secara cost of fund bisa mendukung kami masuk ke targeting customer yang concern dengan pricing juga, salah satunya FIF," terang Kusman.
Kusman memang melihat tren peningkatan pembiayaan bermasalah (non-performing finance/NPF) di multifinance syariah ataupun yang unit usaha syariah. Untuk itu, pihaknya menjadi lebih selektif dalam industri. "Saat ini NPF di multifinance kita masih cukup baik tidak sampai 1,5% dan kita optimistis bisa terus menekan NPF ke depan," jelas Kusman.

Meski begitu, Kusman mengungkapkan optimistis bisa mencapai target pertumbuhan di atas Rp1 triliun di portofolio multifinance.

Di sisi lain, Presiden Direktur FIF Suhartono mengungkapkan rasa senangnya bisa bekerja sama dengan BSM dalam pembiayaan perusahaan. Ia mengakui ada perlambatan di sektor otomotif, tetapi FIF mampu untuk tetap tumbuh sekitar 13% pada kuartal I lalu.

"Kami menggunakan teknologi terkini termasuk big data agar pelanggan lama bisa menjadi repeat order. Saat ini pelanggan aktif kita hampir 4,5 juta dari total 10 juta." (Dro/E-3)