64 Tahun Pertamina, Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Ketahanan Energi

MEMASUKI usia ke-64, PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen menyediakan energi ramah lingkungan untuk masa kini dan masa depan dengan mempercepat digitalisasi, kolaborasi, memprioritaskan inisiatif keberlanjutannya, serta meningkatkan daya saing dan produktivitas.

Di tengan tantangan pandemi covid-19, Pertamina terus konsisten dan berkomitmen menjalankan tugas yang diberikan dengan baik dan tetap berprestasi agar mampu tetap bersaing di pasar dunia. Selain memiliki berbagai bisnis secara global, Pertamina juga sudah diakui sebagai perusahaan kelas dunia karena masuk dan menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 pada 2021.

Tidak hanya itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga masuk dalam ranking 17 perempuan paling berpengaruh dunia versi majalah Fortune. Pengakuan global tersebut didapat, karena Pertamina terus melakukan ekspansi bisnis baik energi, jasa, dan memasarkan produknya di pasar internasional. Tercatat area operasi hulu Pertamina ada di 13 negara, di samping terus memperluas ekspor produk-produk unggulannya ke pasar global hingga tersebar ke 47 negara.

FOTO: Mampu mengangkut 2 juta barel minyak, VLCC Pertamina Pride berperan signifikan dalam menstabilkan pasokan minyak mentah ke Indonesia.

Gencarnya penetrasi Pertamina di pasar dunia tidak terlepas dari restrukturisasi yang berjalan baik sampai saat ini, sehingga seluruh subholding dan anak perusahaan berhasil fokus menjalankan bisnis dan lebih fleksibel dalam pengembangan usahanya.

Bukan hanya itu, komitmen Pertamina terhadap keberlanjutan selaras dengan pergerakan global yang mengedepankan integrasi komitmen lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) ke dalam strategi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).

Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sebagai bagian dari aspirasi Pertamina untuk menjadi Global Energy Champion dan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkemuka di Indonesia, Pertamina telah menunjukkan komitmen kuat dan akan terus melanjutkan penerapan strategi ESG di seluruh bisnis dan operasinya untuk mendukung ambisi Indonesia dalam komitmen berkelanjutan.

FOTO: Sebagai salah satu inisiatif transisi energi, Pertamina telah memelopori penggunaan energi panas bumi di Indonesia.

“Komitmen tersebut termasuk memainkan peran penting untuk memimpin transisi industri energi Indonesia ke dalam target bauran energi dan pengurangan emisi,” ujar Nicke.

Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) akan menjadi salah satu prioritas utama Pertamina untuk mengatasi masalah lingkungan dan menyelaraskan diri dengan Bauran Energi Nasional pada 2030.

Nicke mengungkapkan pihaknya memastikan langkah-langkah nyata untuk mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan yang dijabarkan dalam 8 inisiatif transisi energi, selaras dengan target bauran energi terbarukan Indonesia, serta menargetkan peningkatan total kapasitas terpasang EBT Pertamina menjadi 10 Gigawatt (Gw) pada 2026.

“Kami sangat bersungguhsungguh untuk menjalankan transisi energi yang menjadi tujuan bersama untuk mengurangi pemanasan global dan mencapai keberlanjutan energi,” ujar Nicke.

Kesungguhan ini terlihat dari anggaran investasi EBT sebesar 9% dari total Capex pada periode 2020-2024. Nilai ini lebih tinggi dari investasi EBT perusahaan energi internasional yang ratarata hanya sebesar 4,3%.

Berkelanjutan

Sementara itu, komitmen keberlanjutan tidak terlepas dari upaya untuk menjaga lingkungan dengan melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati di setiap wilayah operasinya.

Selain itu, Pertamina juga sebagai BUMN tidak hanya fokus untuk mendapatkan laba, namun juga mendukung pemerintah dalam upaya pemerataan ekonomi melalui kemudahan akses energi dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai inisiatif seperti program BBM Satu Harga dan implementasi One Village One Outlet. Hingga November 2021, terdapat 321 titik BBM Satu Harga dari target 583 lokasi 2024.

BUMN energi yang menginjak usia ke-64 tahun ini juga aktif dalam keterlibatan dan dampak komunitas. Pertamina menjalankan sejumlah program CSR yaitu Pertamina Cerdas, Pertamina Sehat, Pertamina Hijau, dan Pertamina Berdikari.

Untuk mendukung pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, Pertamina menyelenggarakan Pertamina SMEXPO yaitu wadah pengembangan para pelaku UMKM dalam menggunakan marketplace untuk meningkatkan jangkauan pasar. Saat ini, Pertamina menjalin kemitraan dengan 66.000 usaha kecil menengah yang mana 22.000 di antaranya dikelola oleh perempuan.

Dalam tata kelola, Pertamina juga telah meluncurkan New Pertamina Clean Charter sebagai salah satu upaya penerapan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti-Suap sebagai sebuah komitmen untuk menjaga integritas dan transparansi perusahaan.

“New Pertamina Clean ini diharapkan dapat dijalankan menjadi budaya dan value baru untuk memperkaya dan menyempurnakan insan Pertamina yang berintegritas, bersih, dan transparan,” tegas Nicke.

Kolaborasi merupakan aspek kunci dari bisnis Pertamina. Dalam penyediaan akses energi bagi masyarakat pedesaan serta menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan mata pencaharian, Pertamina bekerja sama dengan berbagai kementerian, melaksanakan program Pertashop (stasiun pengisian bahan bakar Pertamina dalam skala kecil untuk masyarakat pedesaan).

“Pertashop akan memberikan berbagai dampak positif bagi masyarakat desa. Misalnya, membuka lapangan kerja, memudahkan akses terhadap bahan bakar minyak (BBM), hingga mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19. Hingga November 2021, jumlah Pertashop yang beroperasi telah mencapai 3.218 unit di seluruh Indonesia,” kata Nicke.

Seluruh upaya Pertamina untuk menjaga ketahanan energi didukung dengan inovasi teknologi berbasis digital melalui Pertamina Integrated Command Center (PICC).

Pasca restrukturisasi, PICC hadir untuk menyajikan data secara real-time untuk memantau dashboard kinerja seluruh subholding, mulai dari Upstream, Gas, Refinery and Petrochemical, Integrated Marine Logistics, dan Commercial and Trading dalam mendukung ketahanan energi di Indonesia.

PICC merupakan pusat big data Pertamina yang memiliki 4 fungsi yakni, Integrator dan coordinator, Single source of truth, Analisa data, dan menindaklanjuti keadaan anomali dan memberikan rekomendasi.

Dengan penggunaan teknologi, semua operasi perusahaan di seluruh rantai pasokan berjalan dengan lancar. Mulai dari memantau pergerakan kapal yang digunakan perusahaan untuk mengangkut kargo seperti minyak mentah, jalur gas perusahaan, stok bahan bakar di semua Fuel Terminal, dan SPBU, hingga transaksi penjualan yang dilakukan.

Penghargaan

Dengan komitmen Pertamina memberikan energi untuk negeri, dari segi lingkungan hidup Pertamina berhasil menyabet 170 penghargaan Proper atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan peringkat yakni 16 Gold, 64 Green dan 90 Blue.

Pertamina juga mendapatkan peringkat ESG rating Medium Risk dengan nilai 28,1 dan menempati posisi 15 dari 251 perusahaan dunia serta Percentile ketujuh di antara perusahaan migas global per September 2021.

Sejak berpindah alih kelola, Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyumbangkan penerimaan negara hingga mencapai total Rp2,7 Triliun. Pertamina juga telah menyelesaikan proyek pembangunan 2 tanker raksasa yaitu VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime.

Progress proyek kilang aromatik di Indonesia Pertamina-TPPI (Tahapan Outside Battery Limit (OSBL) ) menunjukkan progress yang on track di angka 98% hingga November 2021. (Gan/S2-25)