Pemerintah Serius Kembangkan Bisnis E-commerce

PEMERINTAH segera menyiapkan anggaran bisnis e-commerce untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi digital. Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah bisa menggunakan dana APBN atau APBNP.

"Kalau memungkinkan ya kenapa enggak. Jangan suka mengundur-ngundur gitu lho. Kalau bisa tahun ini ya tahun ini. Tapi kita melihat dulu di kementerian keuangan ada engga anggarannya," kata Jokowi seusai peresmian IESE tahun 2016 di Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (27/4).

Jokowi menyebut, Thailand setidaknya menganggarkan Rp7 triliun untuk mengembangkan bisnis e-commerce di tahun 2016. Berkaca dari hal itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga akan melakukan hal serupa. Namun, kata dia pemerintah perlu mengkalkulasi jumlah anggaran yang dibutuhkan.

"Saya dengar di Thailand tahun ini siapkan 7 triliun untuk start up. Kalau negara lain sudah berangkat dan kita engga berani melebihi mereka, saya pastikan ditinggal. Yang jelas komitmen kita beri dukungan kepada start up pada risetnya dan lain-lain," tutur Jokowi.

Presiden pun mengaku optimistis bisnis e-commerce di Indonesia akan berkembang pesat. Pasalnya, aplikasi online dan situs belanja online semakin menjamur di tengah masyarakat. Tinggal mengedukasi seluruh elemen masyarakat agar tidak gagap menggunakan teknologi ekonomi digital.

"Saya semakin optimis bahwa sebetulnya ekosistemnnya itu sudah mulai terbentuk. Hampir semua sektor kita lihat sudah ada, kuliner, pertanian, toko-toko. Tinggal pemerintah memang mendorong agar semakin banyak orang tau ini sudah ada," tandasnya.

Adapun nilai bisnis e-commerce di Indonesia diperkirakan bisa mencapai Rp 120 triliun sampai Rp 140 triliun di tahun 2016. Dalam tiga tahun ke depan diperkirakan angka itu meningkat menjadi 130 miliar dollar AS atau setara Rp 1.700 triliun.(X-11)