Kebijakan Travel Corridor Terancam Menyesuaikan Lonjakan Covid-19

KEBIJAKAN koridor perjalanan atau travel corridor arrangement (TCA) terancam batal jika kasus penularan covid-19 terus meningkat kedepannya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, pembukaan wisata untuk turis asing mempertimbangkan kasus covid-19.

Hal ini menurutnya, tidak hanya melihat kasus covid-19 di Tanah Air semata. Namun juga melihat kondisi kasus penularan negara yang bekerjasama dalam kebijakan TCA tersebut. 

"Soal travel corridor arrangement kami akan melihat kondisi terakhir covid-19, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Jika perkembangan kasus covid-19 naik, baik di dalam negeri maupun luar negeri, tentunya kita akan tinjau ulang," ungkap Sandiaga dalam Weekly Briefing Media secara virtual, Selasa (18/5).

Dia menambahkan, jika pemerintah melihat kasus covid-19 nasional dan negara yang menjalin TCA dalam kondisi kondusif, maka rencana penerimaan turis asing bakal terus berjalan hingga difinalisasikan.

Sebelumnya, Sandiaga mengaku pemerintah tengah fokus pada rencana pembukaan koridor perjalanan dengan beberapa negara, seperti, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura dan Belanda. 

Khusus Singapura, pemerintah membidik pembukaan wisata di dua tempat yang ada di Kepulauan Riau (Kepri), yakni di Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan. Sandiaga pun menerangkan konsep teknis alur kedatangan turis yang akan berlibur di sana dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Baca juga : Usai Larangan Mudik, Penumpang di Soetta Diprediksi Capai 76 Ribu

"Travel koridor ini terus didorong agar penyelenggaraannya mengacu pada kondisi terkini. Singapura sendiri lockdown. Ini harus dipertimbangkan bahwa pembukaan travel koridor tidak memacu peningkatan kasus," jelas Politikus Partai Gerindra itu.

Pemprov Kepri sendiri berencana membuka perbatasan secara terbatas lewat skema gelembung perjalanan atau travel bubble antara Singapura dengan Lagoi di Bintan dan Nongsa di Batam baru dibuka pada Agustus.

Awalnya rencana pembukaan wisata antara Nongsa-Singapura dan Bintan-Singapura dibuka pada 21 April 2021. Namun, kemudian diundur hingga 7 Mei 2021, lalu diminta dibuka pada Agustus 2021.

"Kita mendorong ini bicara 'point to point'. Artinya kita bicara Singapura-Nongsa dan Singapura Bintan Resort. Maka kawasan itu betul-betul kita jaga. Tapi Singapura pasti mempertimbangkan kondisi Covid-19. Maka kita jaga betul ini," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Batam, Kepri, Senin (19/4). (OL-7)