Dukung Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia

PANDEMI covid-19 yang sudah berlangsung selama setahun di Indonesia memang telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan masyarakat. Salah satu sektor yang paling terpuruk akibat wabah tersebut yakni industri pariwisata.

Banyak pelaku industri pariwisata yang terpaksa menutup usaha mereka karena ketiadaan pengunjung atau wisatawan. Padahal hal itu juga berdampak pada  kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca juga: Kemenparekraf Susun Langkah Percepatan Pemulihan Pariwisata

Itu sebabnya perusahaan teknologi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup berbasis digital Traveloka tergerak untuk membantu membangkitkan kembali idustri pariwisata Indonesia. Caranya adalah dengan menggelar  Traveloka EPIC Sale pada 25-31 Maret.

Bekerja sama dengan ribuan mitra, gelaran ini merupakan manifestasi untuk turut memberikan kontribusi positif terhadap para mitra, khususnya UMKM, dalam mempertahankan roda bisnis, terutama di masa pandemi covid-19.

Dalam sambutannya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang diwakili  Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pihaknya  mengapresiasi upaya Traveloka dalam membantu percepatan pemulihan ekonomi pariwisata Tanah Air.

“Sektor UMKM menjadi salah satu sektor prioritas yang perlu didukung untuk segera pulih. Sekitar 30 juta UMKM di seluruh Indonesia harus menutup usaha karena pandemi, dan ini tidak boleh dibiarkan. Sektor UMKM, termasuk yang bergerak di industri pariwisata, selama ini menjadi bagian penting bagi
pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional," kata Angela.

"Pemerintah melalui Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai program untuk memulihkan sektor pariwisata, salah satunya melalui kolaborasi dengan pihak swasta. Untuk itu, kami sepenuhnya mendukung program Traveloka EPIC Sale yang diadakan Traveloka, sebagai salah satu mitra penting Kemenparekraf, dan berharap program ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membantu pelaku usaha di bidang pariwisata, termasuk UMKM,” imbuhnya.

“Sebagai perusahaan teknologi, kami meyakini pentingnya inovasi produk dan layanan berbasis teknologi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Kami juga melihat penting sekali untuk menghadirkan inovasi untuk mendukung para mitra, termasuk mitra UMKM, agar dapat tetap menggerakkan roda bisnisnya," kata Albert, Co-Founder Traveloka.  

"Melalui metode pemasaran yang anyar ini, kami mempromosikan para mitra kepada lebih dari 60 juta pengguna kami di seluruh Indonesia  dengan menghadirkan konten interaktif yang menarik. Di sisi lain, kami juga memfasilitasi para mitra untuk dapat secara langsung menjangkau para pengguna dan memberikan informasi menarik yang mereka tawarkan. Kami melihat strategi ini dapat secara efektif memenuhi kebutuhan konsumen maupun mitra Traveloka, sekaligus mendukung pemerintah dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.”

Sementara itu, pemilik Pawon Cokelat Guesthouse, Gathi Subekti mendukung semua kegiatan yang berguna bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata. "Sebagai
pelaku industri di sektor perhotelan, kami yakin bahwa program ini sangat membantu meningkatkan tingkat hunian di tengah lesunya kunjungan wisatawan akibat pandemi."

"Bertempat di lokasi yang strategis di pusat kota Yogyakarta, kami optimistis program Traveloka EPIC Sale tahun ini akan sangat membantu memulihkan secara signifikan kunjungan wisatawan ke tempat kami,” ujarnya

Traveloka EPIC Sale tahun ini akan diikuti oleh lebih dari 4.350 inventori akomodasi yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari hotel, villa, resort, glamping, apartemen dan lainnya. Selain itu, program ini juga akan diikuti puluhan inventori transportasi, lebih dari 17.600 inventori Traveloka Xperience, lebih dari 3.600 merchant Traveloka Eats, dan ribuan mitra
lainnya dari berbagai produk travel dan lifestyle. Dengan total lebih dari 27.470 mitra yang ikut serta tahun ini, masing-masing mitra akan menawarkan berbagai promo yang sangat menarik bagi pengguna Traveloka.

“Program ini ibarat sebuah marketplace yang mempertemukan secara virtual penjual produk dan layanan dengan konsumen. Selain untuk mempermudah pengguna dalam menikmati produk dan layanan mitra kami, inovasi berbasis teknologi juga kami fokuskan untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan dan safe traveling selama pandemi. Fitur Traveloka Clean Partners yang kami hadirkan memungkinkan pengguna untuk secara mudah mengidentifikasi para mitra yang
telah menerapkan protokol CHS-E (Clean, Health, Safety, Environment) yang dianjurkan Kemenparekraf dan WHO serta mitra yang telah mendapatkan sertifikat CHS-E dari Kemenparekraf,” tutup Albert. (RO/A-1)