Permintaan Bahan Kimia Khusus di Industri Otomotif Mulai Meningkat

INDUSTRI otomotif global menjadi salah satu yang ikut terdampak pandemi Covid-19, termasuk juga industri turunannya. Namun, pemulihan di industri otomotif global mulai terlihat di kuartal ketiga 2020 ini.

Hal itu setidaknya terlihat dari kinerja perusahaan bahan kimia khusus, Lanxess yang juga menyumbang sejumlah bahan kimia pada komponen otomotif. Meski kinerjanya masih di bawah kuartal serupa tahun lalu, permintaan dari industri otomotif menurut Lanxess mulai menunjukkan pemulihan.

"Di banyak bisnis, kami melihat indikasi bahwa kondisi sedang menuju pemulihan. Permintaan di industri konsumer utama, termasuk di sektor otomotif, kembali naik dibandingkan kuartal kedua. Tiongkok dan Amerika Serikat terutama, memberikan stimulus positif,” ujar Matthias Zachert, Chairman of the Board of Management Lanxess dalam keterangan tertulisnya.

Segmen penyumbang bagi industri otomotif dalam lini bisnis Lanxess ialah segmen specialty additives yang juga termasuk untuk industri aviasi. Penjualan turun 18,5 persen dari 503 juta euro menjadi 410 juta euro. EBITDA pre exceptionals sebesar 65 jut euroa, lebih rendah 33,0 persen dibandingkan tahun lalu yaitu 97 euro juta. Margin EBITDA pre exceptionals turun dari 19,3 persen menjadi 15,9 persen.

Segmen perlindungan konsumen (sutomer protection) yang merupakan segmen agrochemical masih menjadi pilar penyangga Lanxess pada tahun ini. Meski demikian, secara keseluruhan dari seluruh segmen bisnisnya, Lanxess mengalami penurunan.

Baca juga : Pacu Hilirisasi Nikel, Pemerintah Kebut Proyek Strategis Nasional

Hal itu membuat Lanxess telah mengkonfirmasi dan mempersempit koridor panduan 2020 dan memprediksikan EBITDA pre-exceptionals untuk 2021 berada di antara 820 juta euro dan 880 juta euro. Sebelumnya pendapatan diperkirakan antara 800 juta euro dan 900 juta euro.

“Bisnis kami berjalan sesuai rencana selama krisis virus korona ini dan telah menetapkan panduan tahun 2020. Kami ingin memberikan apa yang pernah kami sampaikan sebelumnya. Di tengah kondisi yang tidak stabil dan banyak ketidapkastian, ini merupakan pencapaian besar bagi seluruh tim Lanxess dan saya sangat bangga dengan hal tersebut,” ucap Zachert.

Di sisi lain, Lanxess telah menetapkan tujuan baru untuk pengelolaan air yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari “Water Stewardship Program”, Lanxess akan memperkuat pengelolaan air secara berkelanjutan dengan proyek lokal khusus di empat lokasi yang memiliki tekanan air terbesar.

Targetnya adalah mengurangi pengambilan air di lokasi ini hingga 15% pada tahun 2023. Pengalaman dari proyek-proyek ini bisa membantu meningkatkan kinerja penggunaan air secara global.

Lanxess juga sudah menaikkan peringkat MSCI ESG dari BBB menjadi A. Strategi iklim, prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang dirumuskan dengan baik serta upaya yang kuat di bidang keamanan bahan kimia telah mengarah pada peningkatan. (RO/OL-7)