Transaksi ISEF 2020 Capai Rp5,03 Triliun

KEGIATAN Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) VII atau ISEF 2020 yang berlangsung pada 7 Agustus-31 Oktober 2020 mencatatkan transaksi senilai Rp5,03 triliun. Transaksi itu terkumpul dari kesepakatan pembiayaan, komitmen transaksi pelaku bisnis, transaksi ritel dari pelaku bisnis hingga konsumen, dan komitmen wakaf produktif.

“Nilai ini pasti akan berkembang karena kami masih membuka ekspo virtual sampai Desember 2020,” kata Kepala Departemen Ekonomi Syariah Bank Indonesia (BI) Anwar Bashori pada penutupan
ISEF VII secara virtual di Jakarta, Sabtu (31/10).

Ia mengharapkan perolehan transaksi itu dapat memberikan semangat dan optimisme dunia usaha di tengah pandemi covid-19, khususnya bagi 777 pelaku usaha syariah yang mengikuti pameran
produk halal.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Sugeng yang menutup festival tersebut mengatakan pandemi covid-19 tidak menyurutkan semangat penyelengaraan ISEF secara virtual. “Hal tersebut justru memberikan hidayah dan optimisme penciptaan peradaban baru yaitu peradaban digital,” kata Sugeng.

Ia menyampaikan festival ini dapat mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru pertumbuhan nasional. Pertumbuhan itu guna mendukung perwujudan Indonesia maju dan menjadi salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

ISEF 2020 merupakan hasil sinergi BI dengan Kementerian dan Lembaga anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika–Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) dan lainnya.

ISEF 2020 terdiri dari 211 kegiatan yang dilakukan secara virtual, diikuti 777 pelaku usaha, 165 desainer, dan 2.551 peserta kompetisi. (Ins/Ant/E-3)