Cuma Menonton Iklan Dapat Paket Data Gratis

APAKAH Anda senang jika mendapat paket data internet gratis untuk ponsel pintar Anda, cukup dengan hanya menonton, melihat, atau menyimak sebuah iklan?

Ya, hal tersebut kini sedang ditawarkan sebuah start-up business bernama Sliide yang menurut rencana akan dirilis mulai bulan depan di Nigeria.

Perusahaan firma asal Britania tersebut telah membuat sebuah aplikasi yang dapat mengubah lock screen atau layar kunci ponsel pintar Anda menjadi sebuah tempat yang telah dikemas sedemikian rupa agar dapat memasang iklan di dalamnya.

Afrika dipilih menjadi benua pertama tempat uji coba aplikasi tersebut.

Sliide melihat penduduk Nigeria yang mampu untuk membeli ponsel pintar dan digunakan untuk berselancar di internet semakin meningkat, dengan harga paket data yang cukup mahal.

"Negara berkembang akan memperoleh peningkatan dalam pendapatan iklan. Dulu, harga satu iklan per klik di Nigeria ialah 1 sen, atau sekitar Rp13, tetapi sekarang naik menjadi 7 sen atau 5 sen sekali klik," ujar Co-Founder Sliide Frankie Kearny seperti dikutip dari CNBC.

Kearney merasa, jika ingin mendapatkan nilai tambah dari pendapatan, seharusnya para pengiklan melihat penduduk kelas menengah

di negara-negara berkembang, seperti Nigeria, yang trennya saat ini semakin meningkat.

Dengan skema paket data internet gratis yang bisa didapat hanya dengan menyimak iklan, Sliide telah memberikan pendekatan berbeda untuk mempromosikan dan meyakinkan iklan tersebut tidak mengganggu kenyamanan pengguna ponsel, tetapi tetap menguntungkan bagi pengiklan.

Bagaimana bisa?

Caranya seperti ini, keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dari pendapatan iklan, nantinya sebagian akan digunakan untuk membeli data dari operator dalam tarif diskon.

Paket data inilah yang kemudian bakal diberikan kepada para pengguna ponsel pintar yang menyaksikan iklan di aplikasi Sliide tersebut.

Dengan melihat fenomena tersebut, Chief Revenue Officer Text Me Julien Decot menilai fase penolakan terhadap iklan pada ponsel telah hilang.

Kemudian, lanjutnya, fase tersebut diganti dengan fase berpikir baru.

Dahulu, pengiklan bisa menggunakan situs web iklan dan menempatkan iklan web tersebut pada ponsel, tetapi hal itu terbukti tidak terlalu menarik sehingga tidak berfungsi maksimal.

"Karena itu, kini mereka menggunakan model baru, yakni memberi reward kepada pengguna," tutup Julien.