Bank Indonesia Optimistis Inflasi di Manado Bisa Ditekan

BANK Indonesia menyatakan optimistis tingkat inflasi di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara dapat ditekan pada tahun 2016 ini. "Pada sisi pengendalian harga, BI optimistis tingkat inflasi tahun 2016 dapat ditekan lebih rendah dibandingkan tahun 2015," kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Peter Jacobs, di Manado, Senin (15/2).

Dia mengatakan inflasi Sulut yang diwakili oleh Kota Manado pada tahun 2016, diperkirakan berada pada level 4,5 plus-minus satu persen secara year on year (yoy).

"Berbagai upaya pengendalian harga akan terus dilakukan bersama tim pengendali inflasi daerah melalui berbagai program unggulan dan fokus pada pengendalian harga di kelompok volatile food atau komponen harga yang bergejolak," ujarnya.

TPID baik di provinsi maupun di kabupaten dan kota harus saling bersinergi dan terintegrasi, agar pada tahun 2016 ini mampu menekan inflasi lebih rendah lagi, katanya pula. "Selama ini inflasi Kota Manado masih berada di atas rata-rata angka nasional," kata Peter lagi.

Karena itu, menurutnya, TPID dan pemerintah harus bersama-sama menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok yang seringkali menyebabkan inflasi, sehingga pada saat terjadi pergerakan harga, tim ini akan langsung bergerak mengantisipasinya.

Sebenarnya, kata Peter, pola naik turun harga kebutuhan pokok penyebab inflasi di Sulut sudah sangat terbaca, tinggal bagaimana membuat sistem logistik berjalan dengan baik.

Sulut sebenarnya sering mengalami surplus barang kebutuhan pokok namun produknya dibawa keluar daerah, sehingga membuat harga lokal menjadi mahal, kata dia.

Tugas TPID, katanya lagi, memantau dan mengawasi pergerakan harga agar tetap stabil dan terkendali. BI berharap dengan kepemimpinan yang baru di Sulut, akan memberikan perhatian yang lebih besar lagi kepada semua sektor riil karena dampaknya cukup besar.(Ant/X-11)