Jasa Marga Catat Ebitda Rp3,34 Triliun di Semester Pertama

PT Jasa Marga mencatat pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, dan depresiasi (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization/Ebitda) sebesar Rp3,34 triliun sepanjang semester pertama 2019. Angka tersebut lebih besar 15,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi, Jasa Marga, selama enam bulan pertama, membukukan pendapatan usaha sebesar Rp5,16 triliun atau meningkat 7,6% dari semester pertama 2018.

Angka tersebut berasal dari pendapatan tol yang bergerak positif lantaran sudah mulai beroperasinya tol-tol baru di Trans Jawa.

Dengan berbagai pendapatan itu, Jasa Marga mengantongi laba bersih sebesar Rp1,06 triliun.

Dengan beroperasinya tol-tol baru, aset perseroan pun mengalami pertumbuhan dari sisi hak pengusahaan jalan tol.

"Total aset Jasa Marga pada semester pertama 2019 tercatat sebesar Rp89,67 triliun atau tumbuh sebesar 8,8% dari 2018," ujar Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan melalui keterangan resmi, Selasa (23/7).

Baca juga: Nyaman Bepergian Naik Kereta Api dengan si Kecil

Dari sisi pendanaan, untuk menjaga kondisi keuangan Perusahaan agar tetap solid dan untuk memperkuat struktur permodalan, pada 15 April lalu, Jasa Marga menerbitkan produk alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA) yang dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

"Pendanaan itu ditawarkan melalui penawaran umum sehingga dapat menjangkau investor institusi maupun retail," ucapnya.

Pada sisi operasional jalan tol baru, pada triwulan pertama tahun ini, Jasa Marga telah mengoperasikan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7 sepanjang 9,26 kilometer (km).

Adapun, pada triwulan kedua, telah dioperasikan juga Tol Pandaan-Malang seksi Pandaan-Singosari sepanjang 30,6 km serta akses Jalan Tol Gempol-Pandaan sepanjang 1,6 km. (OL-2)