YLKI: Kebijakan e-Ticketing Damri Adalah Langkah Baik

YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengapresiasi managemen Perum Damri yang terus melakukan improvisasi. YLKI mengapresiasi langkah managemen Damri untuk melakukan reformasi dalam pelayanan.

"Salah satu wujudnya adalah e-ticketing. Bagaimanapun e-ticketing adalah instrumen untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, sangat relevan dengan era digital dan bahkan sangat selaras dengan kebutuhan generasi milenial," kata Ketua pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, Minggu (7/7).

Baca juga: Pemerintah Tambah Frekuensi Damri ke Bandara Kertajati

Ia mengatakan kebijakan e-ticketing sebagai upaya dari managemen Damri merupakan langkah yang baik. Oleh karena itu, YLKI meminta managemen Damri untuk terus melakukan perbaikan pelayanan, bukan hanya pada sistem e-ticketing saja, tetapi juga perbaikan atau peremajaan armada bus. Menurut pengamatan YLKI dan pengaduan konsumen, akses free wifi sering dimatikan, dan armada bus yang sudah mulai menua.

"Selain itu memaksimalkan fasilitas yang disediakan seperti mengaktifkan akses free wifi, toilet dalam bus, dan bahkan stop kontak di dalam bus," ujar Tulus.

Sayangnya, perubahan e-ticketing justru memunculkan masalah baru. YLKI merilis akan terjadi pemogokan sopir Damri untuk menuntut agar keberadaan kondektur dihidupkan lagi.  YLKI memandang, pemogokan supir Damri merupakan tindakan yang kontra produktif dan secara diametral melanggar hak-hak konsumen sebagai pengguna bus Damri.

Diketahui, kebeberadaan kondektur tidak dihapuskan, tetapi hanya berganti posisi, yang semula on board (ikut perjalanan di dalam bus), menjadi off board. Kondektur hanya diperbantukan di terminal keberangkatan dan di bandara. Hal tersebut dilakukan setelah managemen Damri melakukan penerapan tiket elektronik/e-ticketing. (OL-6)