Ketua OJK Pastikan Stabilitas Keuangan Indonesia Kuat

KETUA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meyampaikan stabilitas dan kinerja sektor jasa keuangan Indonesia terjaga dengan baik. Hal ini didukung tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai.
 
Dia menjabarkan intermediasi perbankan tumbuh mencapai 12,13 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada Februari 2019 dengan tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang rendah di level 2,59 persen.
 
"Intermediasi yang tumbuh positif ini didukung tingkat permodalan yang tinggi dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) di angka 23,86 persen," jelas Wimboh saat menjadi pembicara di Indonesia Executive Forum 2019 di London, Inggris Raya, 16 April 2019, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 18 April 2019.

Pada tahun ini, Wimboh memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 13 plus minus satu persen di 2019. Peningkatan aset asuransi juga diperkirakan akan tumbuh positif.
 
Sementara itu, di sektor teknologi keuangan, Wimboh menilai perusahaan financial technology alias fintech mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor global. Apalagi, saat ini Indonesia sudah memiliki satu decacorn dan tiga unicorn startup fintech yang menarik banyak investor global.
 
"Digitalisasi produk dan layanan keuangan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan dinilai mampu memberikan nilai tambah dari sisi efisiensi, kemudahan, dan jangkauan nasabah yang lebih luas, juga melalui berkembangnya startup berbasis teknologi yang begitu cepat," pungkasnya.(medcom/OL-9).