Investor Migas Ingin Pengembalian PPN Berjalan Singkat

PEMILIK perusahaan yang bergerak di bisnis migas PT Sele Raya Belida Eddy Tampi meminta restitusi (Pajak Pertambahan Nilai) PPN dapat dikembalikan dalam jangka waktu singkat.

Dalam paparannya saat kegiatan diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan tema 'Menilik Industri Migas Indonesia' bersama Media Indonesia yang dimoderatori Raja Suhud di Jakarta pada Senin (4/3) siang, Eddy ingin pengembalian pajak dapat dilakukan dalam waktu 60 hari kerja terhitung sejak dokumen VAT eimbursement dilampirkan ke SKK Migas.

Hal lain yang dikeluhkan Eddy ialah perbedaan nilai tukar dalam pengembalikan PPN yang menggunakan dolar Amerika Serikat.  Akibatnya nilai pengembalian dan dana yang dibayarkan sebelumnya tak identik dan terkadang berkurang dari nilai PPN yang telah dibayarkan.

"Satu lagi yang parah, perbedaan nilai tukar uang dikembalikan oleh Ditjen Anggaran dalam US dollar dikarenakan biaya operasi Production Sharing Contract (PSC) dalam satuan dollar. Sebagai contoh kami 10-15 tahun baru dapat keliatan hasilnya. PPN yang telah dikumpulkan semisal 20 juta dollar dan mulai dikembalikan kepada partner asing saya. Bagaimana saya menghadapi mereka karena saya kembalikan 10 juta dollar, Saya lima, dia lima. Malu saya," ungkap Eddy.

Baca juga : Kebijakan Insentif Pangkas Penerimaan Pajak dari Migas

Kendati demikian, Edi juga menegaskan harapan atas komitmen Kementerian ESDM untuk membantu kelancaran terkait pembebasan lahan dan perizinan.

Pernyataan ini ia sampaikan langsung dihadapan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar yang turut hadir dalam kesempatan yang sama.

"Tapi kewaijban ESDM dalam perizinan dan pembebasan lahan kami maunya 60 hari tuntas karena itu menyangkut uang yang besar. Sebagai contoh Bapak (Arcandra Tahar) membantu mempercepat proses produksi lapangan gas. Saya masyarakat Indonesia terima kasih kepada ESDM itu bisa selamatkan uang negara 100 juta US dollar," imbuhnya. (OL-8)