Bank BTN Gaet PT KBI Kejar Target Dana Pihak Ketiga

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membidik dana dari institusi selain nasabah ritel untuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) menjelang akhir triwulan I 2019. Salah satunya ialah menggandeng PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI.

Sinergi antar-BUMN itu dituangkan dalam perjanjian kerja sama (PKS) tentang bank penyimpan dana margin. Dalam kerja sama itu, Bank BTN wajib memberikan fasilitas penampungan dana margin, dana kliring dan dana jaminan kliring, serta pembayaran penyelesaian transaksi.

"Kerja sama ini strategis bagi kami karena sebagai bank penyimpan dana margin, BTN dapat menampung dana yang berputar di bursa berjangka. Dengan begitu bisa meningkatkan DPK, serta pendapatan nonbunga bagi Bank BTN," ujar Direktur Bank BTN Oni Febriarto Rahardjo seusai menandatangani PKS dengan KBI, di Jakarta, kemarin.

Pada nota kesepahaman itu disebutkan Bank BTN juga menyediakan layanan perbankan bagi KBI dan karyawannya, pengelolaan dana operasional korporasi, fasilitas pembiayaan korporasi, pengelolaan dana konsumer, penyediaan fasilitas pembiayaan konsumer, serta fasilitas jasa dan layanan perbankan lainnya.

Baca juga: Bank BTN Permudah Atlet Miliki Rumah

"Dengan kerja sama ini, kami harap bisa mengejar target DPK pada 2019, yakni tumbuh sekitar 12%-15% year on year (YoY), sedangkan khusus DPK lembaga/institusi kami targetkan bisa tumbuh di kisaran sama, terutama yang masuk ke giro dan deposito," kata Oni melalui siaran resminya.

Pada 2018, DPK total BTN tercatat sekitar Rp230 triliun, dengan DPK lembaga yang terdiri dari giro, giro FLPP, dan deposito berkontribusi sekitar Rp146 triliun. Pertumbuhan DPK lembaga pada 2018 tercatat mencapai sekitar 19,77% daripada 2017. DPK Lembaga yang terkumpul di giro tumbuh dari sekitar Rp49,9 miliar pada 2017 menjadi sekitar Rp53,6 miliar pada 2018, sedangkan pada periode sama deposito tumbuh 9,8% yoy dari Rp71,4 miliar menjadi Rp92,4 miliar.

Direktur Utama PT KBI Fajar Wibhiyadi menambahkan kerja sama ini akan meningkatkan kepercayaan para stakeholder dan investor pada industri perdagangan berjangka komoditas.(E-3)