Genjot Ekspor, Pemerintah Intensifkan Pencarian Ikan di Wilayah Timur

DIREKTUR Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Rifky Effendi Hardijanto mengatakan pemerintah akan menggenjot ekspor perikanan.

Salah satu caranya adalah dengan mengintensifkan pencarian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 718 yang meliputi Laut Aru, Laut Arafuru dan Laut Timor Bagian Timur.

"Kita ingin mengakselerasi ekspor Indonesia. Pertama, kalau jangka pendek ya bagaimana kita mendorong titik-titik ekspor baru di Indonesia Timur," kata Rifky usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/1).

Ia menjelaskan WPP 718 adalah wilayah yang paling banyak potensi sumber daya ikannya, yaitu sebanyak 2,6 juta ton per tahun.

Untuk menggenjot ekspor ikan dari wilayah tersebut, pemerintah akan menyiapkan sistem logistik yang memadai.

Baca juga : Kakao Berpotensi Genjot Ekspor Indonesia

"Kita siapkan sistem logistik yang memadai sehingga ikan-ikan itu bisa kita bawa dan kita jual ke pasar internasional, itu yang jangka pendek," terangnya.

Di WPP 718, Rifky mengungkapkan pemanfaatan potensi ikannya masih rendah, yaitu di bawah 50%.

Padahal, sambung dia, sudah 1.200 kapal yang berlayar dari Pantura. "Makanya kita dorong terus. Itu 1.200 kapal sudah ke Arafuru. 450-an pelabuhan pangkalnya itu ada di Dobo, sebagian Merauke, Timika," pungkasnya. (OL-8)