LRT Jabodebek Dikirim Juni Tahun Ini

PT INKA (persero) menargetkan LRT Jabodebek mulai dikirim ke Jakarta pada Juni 2019 untuk diujicoba. LRT yang akan dikirim ini sebanyak empat rangkai kereta atau trainset dengan masing-masing rangkai terdiri dari enam kereta.

Project Manager LRT Jabodebek Panji Sulaksono menerangkan empat rangkai LRT pertama ini akan dikirim ke Jakarta dengan kendaraan pengangkut melalui jalur darat. 

Menurut Panji, opsi jalur darat dipilih karena waktu tempuh untuk jalur darat lebih cepat daripada jalur laut menggunakan kapal.

Namun demikian, Panji menerangkan bahwa empat rangkai LRT ini baru akan dikirim ke Jakarta jika prasarana LRT di Jakarta sudah siap. Prasarana yang dimaksud adalah jalur dan stasiun kereta LRT, sistem kelistrikan, dan sistem persinyalan. Seluruh prasarana LRT ini, menurut Panji, merupakan tanggung jawab PT Adhi Karya sebagai kontraktor. 

Oleh karenanya, Panji menegaskan bahwa pengiriman LRT tahap pertama ke Jakarta baru bisa dilakukan jika prasarana sudah siap. Barulah setelah itu, uji coba LRT tahap pertama dapat dilakukan. 

"Kami siap untuk empat trainset pertama di Juni tahun ini untuk dikirim, otomatis di sana (Jakarta) juga harus siap support untuk uji coba", kata Panji di sela-sela kunjungan media ke pabrik PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1).

Baca juga: Siap-Siap Nikmati LRT Jakarta Bulan Depan

PT INKA juga didampingi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai supervisor. Direktur Pusat Teknologi Industri Permesinan BPPT sekaligus Kepala Program LRT Barman Tambunan mengatakan BPPT terlibat dalam memastikan teknologi kereta. 

Barman menegaskan BPPT harus memastikan kereta yang dibuat Inka sesuai dengan prasarana infrastruktur yang dibuat oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero).

Dalam hal uji coba LRT Jabodebek, BPPT bertugas dalam memastikan integrasi teknologi sarana dan prasarana infrastruktur LRT Jabodebek berjalan dengan baik.

"BPPT bertugas memastikan integrasi sarana dan prasarana infrastruktur LRT Jabodebek sesuai. Jangan sampai nantinya sinyal bermasalah. Jadi sarana prasarana saling mendukung untuk memastikan proses sarana dan prasarana berjalan dengan baik," ungkap Barman.

Lebih lanjut Barman memaparkan bahwa dukungan BPPT dalam hal perkeretaapian ini saat ini berfokus untuk menyiapkan aspek keamanan desain teknologi untuk LRT Jabodebek.

Aspek RAMS atau Reliability, Availability, Maintainability and Safety, akan menjadi titik perhatian. Di dalam aspek RAMS, menurut Sinung, BPPT juga terus menyoroti perihal Review, Validasi, dan Verifikasi Desain dalam setiap langkah proses pengembangan teknis dan sistem kerja di dalam kereta api.

"Kontribusi utama BPPT secara teknis adalah dalam perhitungan RAMS untuk komponen utama yang disepakati, antara lain seperti Door System, dan Bogie. Jadi selama proses rancang bangun dan rekayasa ini, Project Management pembuatan LRT, serta pengawasan terhadap Quality Process menjadi perhatian besar. Pengawasan Quality Process, melalui fasilitas pengujian BPPT,” rincinya. (Medcom/OL-3)