Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Berharap Perajin Tahu Bisa Ekspor

Wisnu AS
30/9/2015 00:00
Berharap Perajin Tahu Bisa Ekspor
(ANTARA/Adeng Bustomi)
Siapa yang bisa menyangkal bahwa tahu sudah menjadi kebutuhan rakyat Indonesia sehari-hari? Karenanya, sangat penting perhatian kepada perajin tahu yang kebanyakan berskala usaha kecil dan menengah (UKM) agar bisa mendongkrak produktivitas. Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) melihat peluang itu.

Akhir Agustus lalu, Wakil Ketua Iwapi Sarina Achmad tertarik membeli mesin pembuat tahu asal Taiwan di acara Trade Meeting, Jakarta. Ini karena mesin tersebut dapat membantu produktivitas perajin tahu binaan IWAPI. “Dengan mesin ini, produksi tahu dapat lebih banyak 40% dibandingkan cara manual yang selama ini dilakukan,” ujar Sarina di Pameran Allpack 2015, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/9).

Sarina berharap ketika produksi tahu lebih besar melebihi kebutuhan, perajin tahu dapat melakukan ekspor. Tapi, untuk tahap awalan Iwapi mendatangkan satu mesin pengolah tahu yang senilai US$45 ribu di akhir bulan ini. Iwapi akan mengundang sekitar 1.000 perajin tahu di Jakarta untuk dilakukan edukasi penggunaan alat. Bila sukses, Iwapi tentu ingin memperbanyak mesin dan UKM yang dibina.

Tidak hanya itu. Iwapi berminat menggunakan mesin pengemas makanan senilai US$60 ribu yang dibuat San Tung Machine Industry. Sarina beralasan dengan harga yang lebih kompetitif tapi kualitas terjamin, mesin tersebut direncanakan untuk membantu UKM di timur Indonesia yang bergerak di bidang produk laut. Dengan kemasan yang lebih baik, produk laut UKM memiliki nilai tambah.

Direktur Taiwan Trade Centre Jakarta Tony Lin bahkan berkenan mengundang Iwapi ke Taiwan pada November mendatang untuk melihat langsung pabrik San Tung Machine Industry sekaligus menyaksikan pameran besar terkait di sana. “Setelah melihat langsung di Taiwan, semoga kita bisa menindaklanjuti dengan penandatanganan kontrak,” tutur Tony.

Sekadar informasi, Taiwan External Trade Development Council (Taitra) berpartisipasi dalam kegiatan pameran Allpack 2015. Pameran Allpack menampilkan perusahaan dan solusi untuk teknologi proses internasional, pengemasan, otomasi, penanganan, serta percetakan. Pameran ini dilangsungkan mulai 30 September sampai dengan 3 Oktober.

Pada kesempatan itu, Taitra juga memperkenalkan situs baru mereka, yakni Taiwantrade localized promotion zone. Pavilion Taiwan menempati Hall A dan Hall D JIEXPO Kemayoran. Sebanyak 18 perusahaan asal Taiwan mencoba unjuk gigi pada kegiatan ini dengan menghadirkan berbagai produk inovatif dan berkualitas tinggi. (B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya