Opsi Impor Beras Dibuka

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama sejumlah menteri mengadakan rapat terbatas di rumah dinas wakil presiden guna membahas perkembangan El Nino yang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah. Dalam pertemuan itu pemerintah membahas opsi membuka keran impor untuk menjaga cadangan beras.

"Bagaimana kita mengantisipasi itu. Bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya. Termasuk kemungkinan-kemungkinan menambah stok beras dari luar (impor)," ujar JK di Jakarta, Senin (21/9).

Rapat di kediaman JK di antaranya dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti.

JK menuturkan opsi impor beras terbuka sebab pemerintah tidak ingin mengorbankan masyarakat dengan perkiraan yang bisa saja salah.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan kemarau panjang yang merupakan dampak El Nino akan menguat pada September 2015. Sementara pada media Oktober-November diprediksi mulai masuk musim hujan.

"Karena itulah maka kita buka kemungkinan itu (impor) secepatnya, kita akan melihat itu sebagai kemungkinan," tuturnya.

Juru Bicara Wapres Husain Abdullah menuturkan rapat tersebut di antaranya menyepakati pemerintah tetap mengupayakan ketersediaan pangan melalui pengadaan beras apabila kemarau berkepanjangan dan produksi pangan terganggu.

"Langkah ini sekaligus sebagai upaya untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat membebani rakyat miskin. Sehingga Impor juga akan jadi pilihan, jika memang diperlukan," tuturnya.(Q-1)