Produksi CPO Astra Agro Lestari Terus Meningkat

MINYAK sawit mentah (CPO) dan tandan buah segar (TBS) yang diproduksi PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menunjukkan peningkatan sepanjang 2017. Produksi CPO perusahaan itu dari 1,544 juta ton di 2016 menjadi 1,634 juta ton pada 2017.

Peningkatan produksi dipacu produktivitas dari kebun inti ataupun kebun plasma, termasuk salah satunya dari petani mitra dan faktor cuaca yang kondusif sepanjang 2017.

Produksi tandan buah segar dari perkebunan inti dan plasma juga meningkat dari 4,873 juta ton di 2016 menjadi 5,225 juta ton pada 2017.

Industri kelapa sawit pun diuntungkan dengan peningkatan harga rata-rata CPO dari Rp7.768 per kilogram pada 2016 menjadi Rp8.271 per kilogram.

"Industri kelapa sawit menunjukkan kinerja yang positif. Ke depan kami optimistis industri ini akan semakin berkembang," ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa, saat media gathering di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (24/1).

Untuk ke depan Astra Agro akan fokus pada peningkatan produktivitas tanaman serta peningkatan kapasitas oleh pabrik kelapa sawit yang dimiliki.

Sepanjang tahun lalu, Astra Agro telah membeli sawit dari petani senilai Rp6,29 triliun.

Astra Agro pada tahun ini akan menambah satu pabrik kelapa sawit (PKS) baru di area Kalimantan Selatan dengan kapasitas produski sebesar 45 ton per jam, yang nantinya bisa ditingkatkan sampai dengan 60 ton per jam.

Pembangunan PKS baru tersebut untuk mengolah hasil kebun inti baru yang akan masuk ke usia tanaman menghasilkan pada 2019.

"Sekaligus menangkap peluang peningkatan pasokan TBS dari perkebunan plasma maupun mandiri yang ada di sekitarnya," kata Santosa.

Selain dalam bidang perkebunan kelapa sawit, Astra Agro telah melakukan diversifikasi usaha pengembangan peternakan sapi dalam bentuk pembibitan (breeding) dan penggemukan (fattening).

"Targetnya ada 10 ribu sapi, tapi saat ini baru 6.000 sapi. Pengembangan ternak sapi ini dipusatkan di Kalimantan Tengah," pungkasnya. (Nda/E-1)