Jakarta Diprediksi Kelebihan Properti

KELEBIHAN pasokan ruang perkantoran dan apartemen di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya dapat memicu dinamika di sektor properti pada 2018.

Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, kelebihan pasokan perkantoran dan rumah tinggal bertingkat tersebut diprediksikan memberikan tekanan terhadap penyewaan dan tingkat harga sepanjang tahun ini.

“Sektor perkantoran diprediksi banyak dipenuhi aktivitas dan relokasi pelaku usaha seperti bidang e-commerce. Selain itu, ke depan sektor apartemen atau perumahan menengah ke bawah tetap mendominasi penjualan,” katan Ferry dalam rilisnya, akhir pekan lalu.

Untuk perhotelan, lanjut Ferry, meskipun tahun lalu tidak menunjukkan kinerja hebat, pada 2018 diperkirakan bergairah dengan adanya ajang Asian Games dan tahun politik menjelang Pemilu 2019.

Sebelumnya, pengamat properti Panangian Simanungkalit mengakui orientasi pengembang tahun ini mengarah pada produk untuk generasi milenial. “Segmen ini berpotensi tumbuh hingga 10 tahun mendatang. Mereka didukung orangtua yang sudah mapan secara ekonomi. Kemampuan mereka berkisar Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Pasar milenial sangat potensial hingga puncaknya pada 2030,” ujar Panangian.

Sebelumnya, Colliers International juga memprediksi tren penutupan gerai di pusat perbelanjaan akan berlanjut pada 2018 seiring berubahnya pola konsumsi kelas menengah.

Ferry Salanto menyebutkan sudah delapan gerai perbelanjaan tutup pada 2017 dan tren penutupan akan berlanjut sampai kuartal pertama tahun ini.

“Okupansi atau tingkat hunian pada 2018 diprediksi hanya turun 1% dari 2017. Tahun ini walaupun tidak ada mal baru, okupansi hanya turun 1% karena ada pertukaran di situ,” ungkap Ferry.

Colliers memprediksi investasi ritel asing akan mengikuti pola perubahan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, investasi di sektor makanan dan minum-an di Indonesia pada tahun ini juga semakin marak.

Colliers juga mengantisipasi kenaikan biaya sewa rata-rata sebesar 1,5%-2%. Namun, biaya rata-rata layanan tumbuh 10%-12% pada 2018. (Cah/Ant/X-3)