LPS Edukasi Mahasiswa Unila soal Perbankan

GUNA menyosialisasikan peran dan fungsi mereka dalam menjaga stabilitas sistem perbankan, terutama di kalangan mahasiswa, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui program LPS Pulang Kampus, kemarin (Rabu, 13/12), mengedukasi mahasiswa Universitas Lampung (Unila).

Direktur Grup Pengelolaan Transformasi LPS Suwandi menjelaskan LPS merupakan lembaga yang terbuka bagi siapa pun yang ingin mengetahui sistem simpanan perbankan.

Suwandi berharap kegiatan itu memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa sistem keuangan yang semula hanya kewenangan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia kini juga dilayani LPS.

"Jadi teman-teman mahasiswa perlu mengikuti perkembangan regulasi dan hal yang ada di luar kampus agar dunia akademis mempunyai keselarasan dengan apa yang ada di luar akademik," kata pria yang juga alumnus Unila itu.

Selain itu, menurur Suwandi, LPS yang terbilang lembaga baru (didirikan pada 2004) dapat menjadi bahan riset di bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan hukum.

Suwandi mengungkapkan sejauh ini LPS telah melikuidasi 82 bank yang terdiri dari 1 bank umum, 76 bank perkreditan rakyat (BPR), dan 5 bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).

Dari 82 bank tersebut, dua di antaranya berada di Lampung. "Itu sudah lewat, saat ini bank di Lampung sudah semakin sehat."

Total aset yang diawasi LPS saat ini mencapai Rp5.500 triliun, sedangkan aset LPS Rp86 triliun yang digunakan untuk mengover dana pihak ketiga.

"Memang sangat timpang, tapi LPS nanti bisa melakukan akses pinjaman obligasi pemerintah jika kesulitan dalam proses likuidasi," paparnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Bujang Rahman mengapresiasi program Pulang Kampus karena dapat memberikan wawasan terkait dengan sistem perbankan sekaligus mendukung aspek teoretis yang selama ini dipelajari mahasiswa.

Melalui kegiatan tersebut, Bujang berharap mahasiswa dapat berperan serta menyosialisasikan peran LPS dan mengajak masyarakat agar tidak ragu menyimpan dananya di bank.

"Jadi tidak usah ragu menyimpan uang di bank karena dana nasabah dijamin keamanannya oleh LPS," ujar Bujang.(EP/E-2)