Komposisi Direksi PLN Dipertanyakan

GEMUKNYA postur jajaran direksi PT PLN (Persero) dianggap sebagai pemborosan.

"Padahal sekarang era komputerisasi dan digital yang membuat peran manusia semakin berkurang, ini jelas pemborosan," ungkap Ketua Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Junisab Akbar di Jakarta, Jum'at (13/10).

Anggota direksi PLN sebelumnya ada tujuh, namun kini bertambah menjadi sembilan dengan komposisi tujuh direktur bisnis regional dan dua direktur pengadaan.

Dikatakan Junisab, kantor wilayah (kanwil) membawahi Unit Induk Pembangunan (UIP) juga membengkak. Dahulu hanya lima orang sekarang menjadi 16. General manager (GM) yang dahulu hanya 15 sekarang meningkat jadi 54 orang.

Membengkaknya struktur tersebut, jelas Junisab, membuat pengeluaran untuk gaji, biaya operasional dinas, biaya perobatan, bonus dan potongan dana pensiun naik.

Hal di atas, jelas Junisab, hanya salah satu pemborosan. Sedangkan pemborosan lain datanya sudah dipegang KPK.

"Sedemikian banyak terjadi 'pemborosan' di BUMN kaya tersebut, sampai kemudian beredar surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada Menteri ESDM dan Menteri BUMN bernomor S-781/MK.08/2017 tanggal 19 September 2017 yang menyinggung tentang kondisi makin memburuknya 'kesehatan' keuangan PT PLN (Persero)," tandas Junisab. (OL-4)