Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Asuransi Butuh Strategi Jitu Gaet Ceruk Pasar

Cornelius Eko Susanto
12/6/2017 10:19
Asuransi Butuh Strategi Jitu Gaet Ceruk Pasar
(ANTARA/Fanny Octavianus)

PROSPEK besar industri asuransi Indonesia di masa mendatang harus diimbangi dengan strategi jitu perusahaan untuk menggaet pasar potensial.

Hal itu disampaikan sejumlah praktisi industri asuransi dalam acara buka puasa bersama serta reuni alumni perusahaan asuransi PT MLC Life Indonesia periode 1998-2006, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Praktisi asuransi Elmira E Oepangat mengatakan salah satu strategi tepat perusahaan ialah menempatkan orang-orang berkompeten. "Dalam mengelola bisnis asuransi, industri butuh orang-orang kompeten dan mengerti bisnis asuransi dengan integritas dan profesionalisme tinggi," kata Elmira yang juga jadi inisiator pertemuan tersebut.

Menurut dia, kebutuhan industri pada ahli profesional itu pula yang jadi alasan regulator meminta perusahaan untuk memiliki dan mendaftarkan staf besertifikat.

Seperti diketahui, Dewan Asuransi Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mendesak industri asuransi agar memiliki 10 juta agen asuransi besertifikat hingga 2020. Ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan bisa berkompetisi.

Reuni alumni pun, jelas Elmira, ialah wadah untuk mengakomodasi keinginan regulator. Para peserta yang hadir pernah bekerja di perusahaan sama dan membentuk komunitas bersama. "Ini akan membantu industri dalam memenuhi kebutuhan profesionalisme, pertukaran informasi, dan pengetahuan."

Praktisi lain asuransi, Rainy Kusumo, menambahkan kebutuhan ahli asuransi yang profesional penting untuk memastikan mereka paham kondisi pasar saat ini. "Juga melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan praktik industri," pungkasnya.

Sementara itu, Randy Lianggara, mantan pimpinan MLC, berharap strategi jitu dilakukan perusahaan untuk menggaet penetrasi asuransi di Indonesia, terutama asuransi jiwa yang masih sangat rendah, di bawah 5% dari populasi penduduk. (Tlc/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya