Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
NAIKNYA peringkat Indonesia dalam daya saing investasi diyakini akan berkorelasi dengan peringkat kemudahan berbisnis atau ease of doing business (EODB). Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
"Kita harap dua-duanya ada perbaikan, adanya saing dan EODB juga," ujar Bambang saat berbincang di kantornya di Gedung Bappenas Jakarta, kemarin (Senin, 5/6).
Seperti diketahui, berdasarkan laporan tahunan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Centre, disebutkan Indonesia naik enam peringkat dalam hal daya saing antarnegara-negara di dunia. Laporan kelompok riset sekolah bisnis di Swiss itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-42, naik enam peringkat sebelumnya dari 63 negara yang diukur.
Bambang memprediksi, kenaikan daya saing itu bakal berkorelasi dengan peringkat EODB Indonesia yang menurutnya akan meningkat pada tahun ini. Pada 2016 dari data yang dikeluarkan Bank Dunia, EODB Indonesia berada di posisi 91.
Pemerintah, kata Bambang, menargetkan kenaikan peringkat EODB Indonesia bisa menyusul Vietnam di kawasan ASEAN yang tahun lalu menempati peringkat 82. "Vietnam pesaing yang paling potensial ke depan karena mereka negara yang ekonominya tumbuh cukup tinggi," ucapnya.
Guna mencapai target tersebut, pemerintah fokus memperbaiki dua indikator yang menurut survei Bank Dunia masih rendah yakni prosedur dan lamanya memulai usaha dan pelaksanaan kontrak.
Naiknya peringkat daya saing Indonesia juga disambut antusias kalangan usaha. "Momentum ini sangat membantu sekali untuk digunakan pengusaha melakukan ekspansi dan investasi usahanya. Oleh karena itu, Lembaga Keuangan hendaknya terus memberikan support," terang Presiden Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk Benny Sutrisno.
Pengusaha, kata Benny, juga membutuhkan realisasi paket-paket kebijakan agar kemudahan berusaha merata di penjuru Indonesia. (Nyu/Fat/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved