Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Yunus Ayat 81

81
فَلَمَّآ اَلْقَوْا قَالَ مُوْسٰى مَا جِئْتُمْ بِهِ ۙالسِّحْرُۗ اِنَّ اللّٰهَ سَيُبْطِلُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِيْنَ ࣖ

falammā alqau qāla mūsā mā ji'tum bihis-siḥr(u), innallāha sayubṭiluh(ū), innallāha lā yuṣliḥu ‘amalal-mufsidīn(a).

Setelah mereka melemparkan, Musa berkata, “Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan.”

Tafsir

Setelah mereka selesai menunjukkan sihir mereka, Musa berkata kepada mereka tanpa mengindahkan sedikitpun kedahsyatan sihir yang mereka tunjukkan itu, bahwa apa yang mereka lakukan itu hanyalah sihir belaka, atau suatu usaha memutarbalikkan penglihatan manusia. Hakikatnya tidak ada suatu perubahan yang terjadi dengan berubahnya tongkat dan tali itu menjadi ular. Sedangkan apa yang akan dilakukan oleh Musa adalah suatu mukjizat dari kekuasaan Allah. Allah akan membatalkan sulapan itu dengan mukjizat yang dibawa Nabi Musa a.s. Jelas bahwa sihir adalah perbuatan manusia, bukan peristiwa yang luar biasa. Maka Musa melemparkan tongkatnya, dan Allah mengubah tongkat itu menjadi ular, lalu ular itu menelan ular-ular sihir yang mereka perbuat karena Allah tidak akan membiarkan perbuatan kaum penyihir itu berlangsung terus.