Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Al-Qasas Ayat 64

64
وَقِيْلَ ادْعُوْا شُرَكَاۤءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهُمْ ۗوَرَاَوُا الْعَذَابَۚ لَوْ اَنَّهُمْ كَانُوْا يَهْتَدُوْنَ

wa qīlad‘ū syurakā'akum fada‘auhum falam yastajībū lahum wa ra'awul-‘ażāb(a), lau annahum kānū yahtadūn(a).

Dan dikatakan (kepada mereka), “Serulah sekutu-sekutumu,” lalu mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan mereka melihat azab. (Mereka itu berkeinginan) sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk.

Tafsir

Pada ayat ini diterangkan bahwa mereka yang menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan dan sembahan-sembahan lain di dunia, disuruh memanggil tuhan-tuhan mereka yang dijadikan sekutu Allah untuk menolak azab yang menimpa mereka. Ketika mereka memanggilnya, berhala-berhala itu tentu tidak bisa menjawab karena tidak berdaya sedikit pun. Hal ini dilakukan hanya untuk memperlihatkan kebodohan mereka yang disaksikan oleh segenap penghuni akhirat. Mereka yang memanggil dan yang dipanggil yakin bahwa mereka akan diseret ke neraka karena dosa-dosa mereka, dan mereka sudah tidak dapat mengelak dan lari ke tempat lain, sebagaimana firman Allah:

Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (al-Kahf/18: 53)

Setelah menyaksikan azab yang akan menimpa mereka, ketika itu mereka menyesal seandainya dahulu ketika masih hidup di dunia mereka menerima petunjuk dan beriman kepada Allah. Akan tetapi, pengandaian itu hanya merupakan angan-angan yang tidak mungkin terlaksana.