INDONESIA mencatat surplus perdagangan yang signifikan dengan Amerika Serikat pada 2024, yakni sebesar US$14,52 miliar. Angka ini mencerminkan kuatnya posisi Indonesia sebagai mitra dagang AS, terutama di sektor-sektor ekspor unggulan seperti tekstil, alas kaki, elektronik, dan produk pertanian. Namun, situasi berbeda terjadi dalam hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara BRICS. Dari total sembilan negara anggota BRICS, Indonesia hanya mencatat surplus sebesar US$1,18 miliar. Bahkan, jika dilihat secara khusus terhadap lima negara pendiri BRICS—Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan—Indonesia justru mengalami defisit perdagangan sebesar US$1,45 miliar. Ketimpangan ini menandakan bahwa dominasi impor dari negara-negara BRICS, khususnya Tiongkok dan India, masih lebih besar dibandingkan ekspor Indonesia ke kawasan tersebut. Data ini menggambarkan tantangan nyata dalam upaya diversifikasi pasar ekspor Indonesia di tengah dinamika perdagangan global yang semakin kompetitif.
Sumber: Kemendag/Litbang MI