SEPERTI kura-kura dalam perahu, dunia mendiamkan program nuklir milik Israel. Proyek yang selama lebih dari enam dekade diliputi kerahasiaan itu tidak pernah mendapat pengakuan resmi dari pemerintah Israel dan desakan dari karibnya AS untuk membuka pengembangan nuklir secara transparan kepada IAEA.
Dalam pernyataannya kepada The New York Times, pertengahan Juni lalu, Alexander K. Bollfrass dari International Institute for Strategic Studies (IISS), London, menyebut secara diplomatik, Israel tak pernah membenarkan atau membantah kepemilikan senjata nuklir. Kebijakan tersebut dikenal luas sebagai nuclear opacity atau kebijakan ambiguitas nuklir. Pemerintah Israel kerap menyampaikan bahwa mereka tidak akan menjadi negara pertama yang memperkenalkan senjata nuklir di Timur Tengah, kalimat yang dianggap menutupi eksistensi arsenal nuklir militer mereka.