ISRAEL dan Amerika Serikat selalu menuduh Iran memiliki senjata nuklir. Republik Islam itu pun senantiasa membantah bahwa negaranya hanya mengembangkan nuklir untuk kebutuhan rakyatnya, seperti energi listrik yang murah. Meskipun demikian, Negara Zionis dan Paman Sam itu akhirnya menyerang Negeri para Mullah selama 12 hari mulai Jumat (13/6).
Buntut serangan duet itu, Iran memutus hubungan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ini menyusul permintaan Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi untuk mengunjungi fasilitas nuklir yang baru-baru ini menjadi target serangan. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut permintaan Grossi itu tidak berdasar dan mencurigakan.