DI tengah lonjakan harga pangan, praktik pengoplosan beras kembali mencuat. Salah satu modus yang kerap terjadi adalah mencampur beras medium lalu mengemasnya ulang sebagai beras premium demi meraup keuntungan tinggi. Tindakan ini tidak hanya merugikan konsumen, tapi juga mengancam keamanan pangan nasional.

Padahal, secara fisik, beras oplosan memiliki sejumlah ciri khas yang bisa dikenali. Mulai dari butiran yang tidak seragam, kadar air yang lebih tinggi, hingga adanya campuran beras patah atau berkutu. Aroma beras oplosan juga cenderung berbeda—kurang segar, bahkan agak apek jika disimpan terlalu lama.