SETELAH bertahun-tahun perang tarif yang memicu ketidakpastian global, AS dan Tiongkok akhirnya mencapai kesepakatan dagang yang menurunkan tarif secara signifikan. Hal ini mendorong penguatan pasar saham dan dolar AS, serta penurunan harga emas.

Bagi Indonesia, meredanya tensi dagang membawa peluang dan tantangan. Di satu sisi, permintaan ekspor bisa tetap tertekan dan rupiah rentan terhadap gejolak global. Di sisi lain, terbuka peluang untuk menarik relokasi industri dari Tiongkok dan masuk dalam rantai pasok baru, khususnya di sektor elektronik dan tekstil.