Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BALAP gokar memang bukan olahraga baru. Meski begitu, daya tariknya masih kuat hingga kini. Terbukti, sirkuit-sirkuit untuk memacu kendaraan mungil ini terus bermunculan. Salah satu yang terbaru ada di BSD Xtreme Park, Serpong.
Dengan panjang 500 meter dan bentuk lintasan yang cukup variatif, wahana gokar di Jalan Damai Foresta, BSD City, itu pun segera memancing rasa penasaran. Karena itu, pada Selasa (17/4) itu, Media Indonesia menguji adrenalin di taman olahraga ekstrem yang dibuka April 2016 itu. Begitu kami tiba di lokasi, ekspektasi akan pengalaman yang seru makin kuat karena melihat lintasan sirkuit yang penuh kelokan.
Lintasan berbelok terdapat sepanjang sekitar 100 meter termasuk kelokan U. Rupanya hal itu pula yang jadi alasan berkunjung, Satria Angga. "Treknya cukup ekstrem. Ada tikungan ke kiri yang berbentuk U. Ini satu-satunya tikungan yang ke kiri," ujar pemuda berusia 23 tahun itu. Ia juga mengaku senang akhirnya wahana gokar hadir di daerah itu. Hal ini menambah pilihan untuk para penyuka kegiatan luar ruang seperti dirinya. Seusai memacu gokar, Satria pun tampak puas. "Benar-benar memacu adrenalin saya. Rasanya ingin naik lagi, naik lagi, dan naik lagi," akunya.
Keamanan diutamakan
Sore itu lintasan agak sedikit basah lantaran hujan gerimis yang menerpa BSD Extreme Park. Kondisi cuaca ini pun diperhatikan para pengelola wahana untuk keamanan operasional. Instruktur gokar BSD Extremepark, Ryan Ardiansyah, memberi 'lampu hijau' karena telah dipastikan sirkuit masih dalam kategori aman untuk memacu kecepatan. Meski begitu, ia menekankan agar para pengunjung tetap mengikuti arahan instruktur.
Soal keamanan, tiap pengemudi disediakan balaclava (sarung penutup kepala sampai leher), helm, dan sarung tangan. Begitu pembalap masuk ke kendaraan, posisi duduk pun disesuaikan dengan postur masing-masing sehingga dapat mengemudi dengan nyaman. Ryan juga sempat menjelaskan soal keamanan yang ada pada desain gokar. Keamanan ini terletak pada jarak bodi kendaraan yang hanya 5 cm di atas aspal.
"Dengan tinggi 5 cm, meski mungil, gokar tidak akan terbalik. Paling hanya berputar," terangnya. Di lintasan, sebagai pengaman, ada tiga tumpuk ban yang dibariskan di sepanjang trek. Tumpukan ban itu juga berfungsi sebagai pembatas lintasan dan menjaga pengemudi agar tidak keluar jalur. "Satu, dua, tiga. Mulai!" teriak Ryan kemudian sambil mengangkat bendera tanda balap dimulai. Kami pun segera menginjak gas dalam-dalam. Suara mesin 200 cc meraung cukup kencang. Meski berbentuk mini, mesin itu mampu membawa pengendara melaju sampai kecepat an 80 km/jam. Ternyata kendali gokar cukup mudah. Hanya butuh menempatkan kaki sebelah kanan pada pedal gas dan kaki kiri pada pedal rem.
"Gampang saja sih memakai gokar. Pedal sebelah kanan gas, sebelah kiri rem," terang Ryan sebelumnya. Spesifi kasi gokar yang digunakan di wahana ini menggunakan desain untuk pemula.
Awalnya mesin potong rumput
Sejarah olahraga gokar dimulai pada 1956 di Amerika Serikat (AS). Penemunya Art Ingels dan Lou Borelli yang memanfaatkan mesin pemotong rumput. Ingels kemudian mengendarai kereta bermotornya itu untuk datang ke sebuah ajang balap mobil di Pomona. Ulahnya itu menarik perhatian beberapa orang yang kemudian juga membuat kendaraan serupa.
Tiga tahun setelahnya, perusahaan pembuat gokar pun berdiri dan setahun berikutnya kejuaraan gokar dimulai. Kini kejuaraan dunia balap gokar ialah salah satu ajang balap yang cukup diminati dan punya banyak penggemar loyal. Si kereta mungil pun terus melesat menyebarkan virus balap yang unik ke seluruh dunia. (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved