Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KETIKA Michael O'Neill memulai kariernya sebagai pelatih tim nasional Irlandia Utara, 2011 lalu, masa depan baginya tampak amat suram.
Di dua laga persahabatan, ia menyaksikan skuatnya dihajar Norwegia 0-3 dan Portugal 0-6.
Green and White Army--jukukan Irlandia Utara--pun sepertinya bakal kembali dikenang hanya sebagai negara asal playboy Manchester United era 1960-an, George Best.
Namun, pada Juni lalu, O'Neill membalikkan peruntungannya dengan membawa Norn Iron lolos ke Euro 2016.
Tantangan tidak berhenti sampai di situ. O'Neill harus memilih 23 dari total 40 pemain untuk dibawa ke Prancis.
Di antara mereka, cuma beberapa orang yang bermain di liga ternama, semisal Chris Brunt dan Jonny Evans yang bertahun-tahun tidak berlaga untuk timnas.
"Tidak ada pemain Liga Primer yang ingin tampil untuk Irlandia Utara," ucap O'Neill.
Namun, kini Evans dan Brunt sudah kembali bersama timnas dan siap berlayar ke pesta sepak bola 'Benua Biru' itu.
Nama O'Neill tadinya memang bukan nama tenar di kancah sepak bola Eropa.
Namun, tangan dinginnya bersama Irlandia Utara kabarnya kini menarik minat klub-klub Liga Primer untuk mengenakan jasanya.
Meski tidak mencuat di level Eropa, pelatih berumur 46 tahun itu sangat tersohor di negaranya.
O'Neill mengawali karier sebagai pemain pada 1984-1999.
Dia menjadi gelandang andalan timnas Irlandia Utara.
Pada masanya, ia membukukan 31 penampilan dan 4 gol bagi timnas.
O'Neill beralih profesi menjadi pelatih pada 2004 dengan menukangi klub Brechin City.
Pada 2009, ia dipercaya menukangi Shamrock Rovers dan membawa mereka juara liga Irlandia 2009-10 dan 2010-11. (AFP/UEFA/Mag/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved