Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
IRLANDIA Utara merupakan salah satu tim debutan di Euro 2016 Prancis.
Namun, mereka datang dengan catatan kuat, yakni finis sebagai pemuncak klasemen Grup F kualifikasi Euro 2016 dengan hanya menelan 1 kekalahan dalam 10 pertandingan.
Lawan-lawan mereka, seperti Rumania, Hongaria, Finlandia, Kepulauan Faroe, dan kampiun Euro 2004 Yunani, bisa mereka lewati.
Pada tiga laga awal, Green and White Army--julukan Irlandia Utara--mampu menorehkan kemenangan saat melawan Hongaria, Kepulauan Faroe, dan Yunani.
Baru pada pertandingan keempat, Norn Iron--julukan lain Irlandia Utara--menelan kekalahan saat bertandang ke markas Rumania.
Namun, itu tidak menghalangi mereka untuk menorehkan sejarah pada Oktober tahun lalu lewat kemenangan 3-1 atas Yunani yang membawa tim besutan Michael O'Neill tersebut melaju ke babak utama Euro 2016.
Pada Euro 2016, Irlandia Utara tergabung dalam grup yang berat, yakni Grup C yang berisi Jerman, Polandia, dan Ukraina.
Di atas kertas, Steven Davis dkk memang tidak diunggulkan, tapi O'Neill menjadikan Leicester City dan Atletico Madrid sebagai inspirasi.
Ketika the Foxes (2016) dan Atletico (2014) mampu menjuarai liga masing-masing, itu menandakan semua bisa terjadi di sepak bola, misalnya, klub kecil bisa menumbangkan klub raksasa, semisal Arsenal, Manchester City, dan Man United.
"Leicester ialah contoh yang harus kita lihat, juga Atletico Madrid saat memenangi La Liga dan hampir memenangi Liga Champions (2014). Mereka sulit dikalahkan dan selalu menjadi ancaman. Itulah yang akan kami lakukan," ujarnya.
Soal target, pria yang lahir di Irlandia Utara itu mengaku timnya tak muluk-muluk. Ia hanya berharap bisa lolos dari fase grup.
Piala Dunia
Meski berstatus sebagai tim debutan di Prancis, Irlandia Utara justru pernah menorehkan langkah di ajang yang lebih besar, Piala Dunia.
Tercatat, Norn Iron merasakan tiga kali berlaga di ajang terbesar antarnegara dunia itu, yakni pada 1958, 1982, dan 1986.
O'Neill akan memantau para pemainnya dalam pertandingan persahabatan melawan Belarusia di Windsor Park.
Ia akan memanfaatkan laga itu untuk menentukan 23 nama yang akan ia bawa ke Prancis.
Ia juga bakal mengetes skuat finalnya itu di pertandingan uji coba terakhir kontra Slovakia.
"Kami akan menggunakan laga melawan Belarusia sebagai ajang untuk melihat opsi yang kami miliki, sistem permainan, dan bagaimana kami bermain nanti. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk melihat para pemain dan memberikan kesempatan bagi mereka," ujar pria berusia 46 tahun itu. (R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved