Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Barca Kuasai Spanyol

Ghani Nurcahyadi
24/5/2016 03:31
Barca Kuasai Spanyol
(AFP/ JOSEP LAGO)

BARCELONA memang gagal menjadi klub terbaik Eropa setelah kalah di fase gugur Liga Champions.

Namun, mereka membalasnya dengan mengukuhkan diri sebagai klub terbaik di 'Negeri Matador'.

Setelah memastikan diri menjadi kampiun La Liga, the Catalans menambahnya dengan merengkuh gelar Copa Del Rey seusai mengalahkan Sevilla 2-0 di partai puncak yang berlangsung di Vicente Calderon, Madrid, Spanyol, Senin (23/5).

Gelar Piala Raja ke-28, yang datang sepekan setelah Blaugrana merebut trofi juara La Liga, itu didapat melalui gol Jordi Alba dan Neymar yang sama-sama terjadi di babak perpanjangan waktu.

Laga harus dilanjutkan ke babak tambahan 2 x 15 menit setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol di waktu normal.

Gelar itu mengukuhkan Barcelona sebagai klub pengoleksi trofi Copa del Rey terbanyak.

"Kami mengakhiri musim ini dengan spektakuler. Kami tidak hanya memenangi setiap pertandingan hingga di final, tapi kami bisa bermain efektif meski hanya bermain dengan 10 pemain kali ini. Pertahanan kami juga membaik. Tim ini memang dibangun untuk menjadi juara," kata pelatih Barcelona, Luis Enrique, seusai pertandingan.

Laga final itu memang berlangsung dalam tempo cepat yang menjurus permainan kasar.

Wasit Carlos del Cerri Grande pun harus mengeluarkan 3 kartu merah dari kantongnya, yaitu 1 untuk Barcelona yang diterima Javier Mascherano di babak pertama dan 2 lainnya diberikan kepada pemain Sevilla, Ever Benega dan Daniel Carrico, di akhir babak kedua dan penghujung babak perpanjangan waktu.

Bukan hanya menjadi laga yang keras, pertandingan itu juga menjadi partai final Copa del Rey yang paling banyak melibatkan petugas keamanan.

Hal itu disebabkan ulah fan Barcelona yang kedapatan menggunakan atribut Catalan, simbol politis keinginan wilayah Catalunya untuk berpisah dari Spanyol.

Manajer Sevilla, Unai Emery, yang pekan lalu sukses mengantarkan Rojiblancos menjadi kampiun Liga Europa dengan mengalahkan Liverpool, tetap puas.

Ia menyebutkan, kegagalan Fernando Llorente dkk untuk menggenapi kesuksesan mereka di Liga Europa disebabkan tidak cermat dalam penyelesaian akhir.

"Kami bermain dengan baik dan di babak kedua. Kami punya dua kesempatan emas untuk memimpin. Jika saja kami lebih tenang dalam menyelesaikan peluang itu, tentu gol akan tercipta," tegas pelatih berusia 44 tahun itu.

"Secara keseluruhan, saya bangga dengan pencapaian anak-anak," kata pelatih yang diisukan akan berlabuh di Everton musim depan.

Lewati Pele

Bagi megabintang Barcelona, Lionel Messi, gelar Copa del Rey itu menjadikannya sebagai pesepak bola Amerika Latin pertama yang mampu mengangkat 30 trofi juara dalam karier profesional.

Ia melewati legenda Brasil, Pele, yang bersama Santos dan tim nasional Brasil mengangkat 29 trofi.

Messi jugalah yang menjadi creator dua gol Barcelona.

Di usia yang masih 28 tahun, pemain asal Argentina itu diyakini akan mampu terus menajamkan rekornya sebagai pesepak bola dengan raihan trofi terbanyak.

Messi kini telah mengoleksi 4 gelar Copa del Rey, 8 gelar La Liga, 6 gelar Piala Super Spanyol, 4 gelar Liga Champions, 3 gelar Piala Super Eropa, 3 gelar Piala Dunia antarklub, medali emas Olimpiade, dan juara Piala Dunia U-20. (Marca/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya